REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Iklim bisnis di bidang industri kreatif pembuatan permainan digital (games) masih kurang mendukung. Developer Tinker Game, Muhammad Ajie mengatakan secara binis, industri game peluangnya cukup menggiurkan. Laba yang diperolehpun besar.
"Hanya tinggal membentuk iklim bisnisnya," kata dia, dalam diskusi game digital itu.
Menurut dia, industri game di Bandung masih kurang dalam segi kemampuan teknis developer dan kemampuan membuat game sebagai bisnis. Pembuat game "Inheritage" itu juga berharap ada dukungan pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif agar industri game berkembang menjadi lebih baik.
"Bagi saya, game itu bisa terintegrasi dengan dunia nyata. Buatlah game yang baik, tak selalu harus ada unsur budaya seperti 'Inheritage', yang penting orang yang memainkannya merasa senang," katanya.
Sebelumnya, game "Inheritage" yang dirilis kelompoknya beberapa tahun lalu sempat menyedot perhatian karena mengandalkan unsur budaya Sunda dalam permainannya, seperti memasukkan mantra-mantra kuno Sunda, menggunakan nama tempat-tempat lokal, dan sebagainya.
"Dari pemilihan nama karakter, jalan cerita, dan mantra-mantra yang digunakan dalam game benar-benar riset karena kami tidak mau budaya Indonesia salah," kata Ajie.
aMenurutnya, developer game lokal sebenarnya bisa bersaing dengan developer game luar. Dia menyebutkan buktinya ketika "Inheritage" rilis, justru kebanyakan pemainnya adalah masyarakat luar negeri.
"Sebentar lagi ada MEA, jadikan itu sebagai peluang developer game lokal untuk belajar dengan developer game luar sambil membangun iklim bisnisnya supaya bisa tetap bertahan," katanya menambahkan.