REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Perusahaan pembuat mobil dan perusahaan teknologi kini bersaing ketat dalam mengembangkan mobil masa depan. Produsen mobil berlomba-lomba memasukkan teknologi ke dalam produk mereka.
Sementara, perusahaan teknologi berupaya membuat mobil dari teknologi yang mereka miliki. Hal ini pula yang menjadi salah satu perbincangan hangat di pameran mobil internasional yang sedang berlangsung di Jenewa.
Salah satu yang menjadi topik tentu saja mengenai rencana perusahaan raksasa teknologi Apple untuk mmbuat mobil. Banyak pihak yang berspekulasi kendaraan ini tidak akan pernah terealisasi. Salah seorang sumber mengatakan perusahaan teknoogi raksasa Apple kemungkinan akan membangun sebuah mobil masa depan.
Tak main-main, konon diperlukan waktu hingga puluhan tahun penelitian dan melakukan kolaborasi penggunaan daya komputasi serta penyempurnaan mesin pembakaran untuk merealisasikan mobil ini. Tak bisa dimungkiri, kini meningkatnya kemampuan komputasi suatu perusahaan teknologi serta meningkatnya kemampuan mobil untuk terhubung dengan kendaraan menjadi satu bisnis baru baik bagi perusahaan mobil maupun perusahaan teknologi.
Thilo Koslowski, wakil presiden otomotif di sebuah perusahaan riset pasar Gartner mengataan saat ini muncul tren kopetisi antara pembuat mobil dan perusahaan teknologi. Kedua belah pihak sedang berlomba-lomba untuk menjadi otak dan mengontrol tren kendaraan di generasi yang akan datang.
Kemampuan perusahaan-perusahaan perangkat lunak seperti Google dan Apple telah menciptakan kehawatiran di kalangan produsen mobil. Apple, perusahaan dengan kapitalisasi pasar senilai 750 miliar dolar AS ini bahkan masih lebih besar jika dibandingkan gabungan dari perusahaan-perusahaan mobil seperti General Motor, Ford, Volkswagen.
Namun, hingga saat ini CEO Apple Tim Cook masih menolak berkomentar mengenai rencana pengembangan mobil Apple ini. Ia hanya memberikan kode bahwa saat ini yang menjadi salah satu fokus perusahaan yang dipimpinnya adalah membuat pasar sekunder dengan produk yang hebat.