REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor maritim Indonesia di tahun 2015 melalui Kick Off 18 Broadband Port yang dilakukan oleh Direktur Enterprise and Business Service Telkom Muhammad Awaluddin.
Hal ini sejalan dengan program pemerintahan Presiden Jokowi untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasis kepentingan nasional dimana ekonomi berbasis maritim adalah salah satu prioritas pembangunan ekonomi ke depan.
“Telkom ikut berkontribusi mendukung program tersebut dengan mengelola sektor maritim yang fokus pada Maritime Logistic, Maritime Fishery serta Maritime Defense,” terang Awaluddin, Kamis (19/1).
Maritime Logistic menyediakan infrastruktur broadband dan layanan ICT kawasan pelabuhan sebagai pondasi menuju digital modern seaport di Indonesia.
Sedangkan Maritime Fishery menyediakan platform digital untuk ekosistem Kampung Nelayan Indonesia agar berdaya saing yang tinggi bagi ekosistem Kampung Nelayan. Ditambah Maritime Defense menyediakan layanan ICT di pulau terluar Indonesia untuk kedaulatan RI.
Selanjutnya, Awaluddin memaparkan dukungan ICT Telkom untuk pengembangan sektor maritim Indonesia yang sudah digelar di tahun 2014. Pada program Maritime Logistic, telah diimplementasikan Broadband Ports dengan layanan Connectivity dan ICT (penggelaran infrastruktur fiber optic, akses @wifi.id dan penguatan sinyal Telkomsel) untuk enam pelabuhan utama di Indonesia.
Enam pelabuhan tersebut, antara lain Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Batam, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Makasar, dan Pelabuhan Sorong.
Direktur Lalu Lintas Laut Kementerian Perhubungan Harry Boediarto mengungkapkan, dukungan ICT terhadap kegiatan transportasi laut memnag perlu.
Pada program Maritime Fishery, telah diimplementasikan Digitalisasi 11 Kampung Nelayan dengan layanan Connectivity and ICT, akses @wifi.id, CCTV serta penguatan sinyal Telkomsel.
Content (website kampung-nelayan.com dan pembuatan wallboard) diadakan di Gabion-Medan, Bungus-Padang, Muara Angke-Jakarta, Muara Baru- Jakarta, Paotere Sabutung-Makasar, Tanjung Luar-Nusa Tenggara Barat, Brondong-Lamongan, Pekalongan, Tegalsari-Tegal, Cilacap, dan Pangandaran-Tasik.
Adapun sebagai bagian dari program Maritime Defense, telah diimplementasikan penyediaan fasilitas telekomunikasi (Connectivity VSAT, Femtocell, TV, PSTN) di 11 pulau terluar Indonesia, yaitu Pulau Marore, Pulau Berhala, Pulau Fani, Pulau Nipah, Pulau Miangas, Pulau Rondo, Pulau Bras, Pulau Sekatung, Brigif3 Lampung, Pulau Batek, dan Pulau Data.
Untuk rencana pengembangan di tahun 2015, Awaluddin menyampaikan, Telkom akan menggelar Broadband Ports di 18 pelabuhan lainnya dengan nilai investasi sekitar Rp 5 miliar per port.
Untuk itu, Telkom telah menyiapkan total anggaran sebesar Rp 90 miliar demi penggelaran broadband port ini. Sedangkan untuk program Maritime Fishery akan diperluas melalui digitalisasi 100 Kampung Nelayan. Adapun program Maritime Defense akan diperluas dengan penyediaan fasilitas telekomunikasi di 25 pulau terluar.
Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Kerjasama Penyediaan ICT antara Telkom dengan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), Pelindo I, TNI AL, dan KPL Mina Sumitra sebagai bentuk dukungan Telkom untuk pengembangan ICT di sektor maritim Indonesia.