Rabu 11 Feb 2015 19:28 WIB

Yuk, Cari Tahu Pangan Aman Lewat Aplikasi ini

aplikasi ponsel semakin mempermudah masyarakat dalam beraktivitas
Foto: Republika/Dwi
aplikasi ponsel semakin mempermudah masyarakat dalam beraktivitas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meluncurkan tiga aplikasi elektronik untuk keamanan pangan masyarakat sehingga dapat terlindung dari produk yang berisiko terhadap kesehatan. Kepala BPOM Roy Sparingga mengatakan tiga aplikasi itu yakni IONI versi mobile", "Ayo Cek Gizi Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)" versi desktop dan Android dan aplikasi "e-SiAPIk (Sistem Aplikasi Persetujuan Iklan)".

Ketiga aplikasi tersebut diharapkan dapat mempermudah masyarakat dan pelaku usaha dalam mendapatkan informasi terkait obat dan makanan. "BPOM melakukan berbagai inovasi sebagai upaya meningkatkan mutu dalam pelayanan publik," kata Roy, Rabu (11/2).

'IONI versi mobile' dibuat sebagai salah satu upaya BPOM untuk melakukan terobosan secara berkesinambungan dalam meningkatkan akses informasi obat terstandar. Aplikasi ini, kata dia, diharapkan menjadi jawaban atas tantangan kebutuhan akan sumber informasi obat untuk para pengguna dan menjadi acuan utama tenaga kesehatan di Indonesia untuk mendapatkan informasi obat.

'IONI versi mobile' dapat diakses melalui laman BPOM versi telepon seluler dengan sistem operasi iOS maupun Android. Khusus untuk gadget dengan sistem operasi Android, pemasangannya dapat melalui laman http://pionas.pom.go.id/ionibpom.

Aplikasi kedua 'Ayo Cek Gizi Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)' versi desktop dan Android ditujukan untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi terkait kandungan zat gizi pada pangan dan jajanan siswa. Perangkat lunak ini dapat diunduh lewat laman klubpompi.pom.go.id dan di Playstore pada ponsel Android.

Sementara "Aplikasi E-SiAPIk" merupakan pengembangan dari kegiatan pengawasan iklan obat sebelum beredar. Aplikasi dapat dimanfaatkan untuk mempercepat penyampaian informasi terkait proses persetujuan iklan obat yang sedang diajukan secara online.

"Dengan ketiga program inovatif tersebut, diharapkan dapat menyediakan informasi secara obyektif, independen, valid, dapat dipercaya dan mudah diakses oleh masyarakat," kata Roy.

Selain tiga aplikasi itu, Badan POM juga meluncurkan tiga buku pedoman, yaitu "Ekspor Obat Tradisional", "Uji Toksisitas Nonklinik secara In-Vivo" dan "Cara Ritel Pangan yang Baik di Pasar Tradisional". Buku pedoman itu dapat digunakan oleh pelaku usaha dan peneliti untuk mendapatkan sejumlah informasi-informasi yang dibutuhkan pelaku usaha dan peneliti.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement