Kamis 05 Feb 2015 23:07 WIB

Teknologi Robotika Berperan Besar Merevolusi Pertanian (1)

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Teknologi robotika diyakini mampu memiliki peluang besar untuk merevolusi pertanian. Namun hingga kini penggunaannya dalam industri pertanian belum terlalu besar. Tantangannya bertambah besar karena perlu cara khusus untuk menarik minat generasi muda untuk menekuni industri pertanian.

Universitas Teknologi Sydney mengundang puluhan insinyur robotika terkemuka di dunia membahas peluang ini. Sebanyak 60  insinyur robotika terkemuka di dunia dan akademisi berkumpul untuk pertama kalinya dalam Program Sekolah Musim Panas  Robotika Pertanian yang diadakan di Sydney University.

 "Ini adalah sektor lapangan kerja yang sama sekali baru," kata Dr Robert Fitch, penyelenggara program ini yang juga  Manajer Sistem Perencanaan di Pusat Robotika (ACFR), baru-baru ini.
 
Sebagai orang yang dibesarkan di sebuah peternakan kecil di Ohio, Amerika Serikat, Dr Fitch mengaku dirinya tidak pernah bermimpi akan gemar sekali berbicara mengenai pertanian. Tapi semua itu berubah ketika ia menekuni bidang robotika.
 
Dr Fitch mengatakan saat ini pekerjaan di sektor robotika sangat besar namun masih sedikit yang menyentuh sektor pertanian. Padahal menurutnya robotika sangat diperlukan dalam pertanian.
 
"Kita banyak membutuhkan orang untuk memproses, menganalisis, menafsirkan dan memahami data,  sehingga data tersebut dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik," katanya.
 
"Kita juga membutuhkan banyak orang untuk menciptakan robot dan menciptakan aplikasi untuk robot."
 
Namun tantangannya menurut Dr. Fitch saat ini adalah bagaimana menarik orang muda untuk kembali ke pertanian.
 
"Di Australia dan seluruh dunia kita menghadapi kekurangan petani. Kita telah kehilangan 40 persen petani sejak tahun 1980-an."

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement