Selasa 20 Jan 2015 09:59 WIB

Xiaomi Pamerkan Panel Sensor untuk 'Rumah Pintar'

Panel sensor Xiaomi untuk Smart Home.
Foto: Antara
Panel sensor Xiaomi untuk Smart Home.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Xiaomi Lin Bin memamerkan gadget rumah pintar (smart home) terbaru di festival tahunan GeekPark Innovation Festival di Beijing selama akhir pekan.

Perangkat baru tersebut dilengkapi sensor yang ditempatkan di sekitar rumah untuk mengukur hal-hal seperti cahaya, suara, suhu, dan gerakan.

Sensor tersebut yang kemudian dapat mengirim sinyal ke gadget pintar lainnya di sekitar rumah, seperti menyalakan AC, lampu, alat pembersih udara, kamera keamanan yang tentu saja data dan pemberitahuan tersebut masuk ke smartphone pengguna.

Panel sensor tersebut diantaranya berupa sensor yang ditempel pintu atau jendela yang dapat mendeteksi dan memberitahu pengguna ketika pintu atau jendela terbuka. Baterai sensor sendiri dapat bertahan selama dua tahun.

Panel sensor tersebut berkomunikasi menggunakan protokol ZigBee yang secara teori berarti perangkat tersebut kompatibel dengan perangkat lain yag menggunakan protokol yang sama. Perangkat ini dapat ditempelkan dengan sekrup atau double tape.

Versi beta dari panel sensor tersebut akan dijual dalam jumlah kecil di situs resmi Xiaomi hanya RMB 1 (0,16 dolar) melalui penjualan kilat yang akan dimulai pada 26 Januari mendatang.

Selama acara peluncuran Xiaomi Mi Note dan Mi Note Pro pekan lalu, CEO dan co-founder Lei Jun berbicara tentang strategi rumah pintar (smart house) perusahaannya. Ia mengatakan bahwa Xiaomi sedang mengembangkan modul yang dapat ditempel (attachable module).

Panel baru tersebut diresmikan oleh Lin Bin yang memungkinkan kerja sama secara erat dengan kedua perangkat pintar terbaru Xiaomi dan gadget lainnya yang mendukung modul ini.

Xiaomi berharap semua panel sensor tersebut dapat dikontrol melalui aplikasi panel kontrol tunggal pada smartphone, dari pada beberapa aplikasi yang berbeda untuk setiap perangkat yang terpisah.

Xiaomi memiliki posisi yang baik untuk mengambil pasar ini karena telah memiliki infrastruktur cloud, latar belakang hardware, pengguna penggemar berat, dan beberapa perangkat dibagian lain, demikian seperti dilansir Tech In Asia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement