Selasa 06 Jan 2015 22:41 WIB

Korsel: Korut Miliki 6.000 Tentara Siber

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Agung Sasongko
Perang siber (Cyber War). Ilustrasi.
Foto: post.jargan.com
Perang siber (Cyber War). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) mengatakan Korea Utara (Korut) memiliki 6.000 tentara siber yang bertugas mengganggu militer dan pemerintahan Korsel.

Angka tersebut meningkat drastis dari perkiraan awal Korsel yang menyebut Korut mempunyai 3.000 tentara siber. Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan dalam laporannya, Selasa (6/1), Korut kini mampu menyerang daratan Amerika Serikat karena teknologi roket yang maju pesat.

Korut sekarang juga telah maju dalam upaya membuat hulu ledak nuklir yang lebih kecil. Hulu ledak yang lebih kecil bisa dipasang di roket.

Amerika Serikat menuduh Korut melakukan peretasan terhadap Sony Pistures terkait film "The Interview" yang menampillkan adegan pembunuhan pemimpin Korut Kim Jong Un.

Kedua Korea secara teknis masih berperang. Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement