Senin 05 Jan 2015 22:24 WIB

Tuna Netra Akhirnya Bisa Bermain Sepak Bola Berkat Bola Robot ini

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Sejumlah ilmuwan di Queensland berhasil menciptakan robot berbentuk bola pertama di dunia. Robot ini diyakni dapat membantu anak-anak dengan gangguan penglihatan agar bisa merasakan asiknya bermain bola.

Bola interaktif atau "iball" ini memiliki pengeras suara built-in, sensor gerak dan pengontrol yang memungkinkan bola itu bisa keberadaannya bisa terdengar atau terdeteksi  setiap saat. Kemampuan inilah yang  membedakan 'iball' dengan bola lain bagi pemain sepak bola yang memiliki gangguan penglihatan karena dapat berbunyi dan bergetar di bagian dalam.

Peneliti Dr Surya Singh mengatakan  Vision Australia meminta mereka mendesain bola dengan versi lain dan yang lebih baik dari bola tonal ciptaan mereka. Tujuannya agar dapat membantu mereka menjadikan olahraga sepak bola menjadi lebih ramah bagi anak penyandang gangguan penglihatan. "Tujuan dari proyek ini tidak hanya agar anak-anak dengan gangguan penglihatan bisa menikmati permainan sepak bola tapi juga membantu kemampuan mereka dalam bersosialisasi dan mempelajari sensor gerak mereka di luar ruang, bagaimana berinteraksi dengan dunia dan bergabung dengan teman sebayanya," katanya baru-baru ini.

 
Dr Singh mengatakan saat ini bola interaktif tersebut sudah dalam bentuk prototipe. Menurutnya iball ini mereka rancang lebih interaktif karena bisa diprogram. "Kami mengubah nada suaranya dan kami meyakini ini satu-satunya bola interaktif semacam ini yang menggunakan speaker, bukannya bunyi gemericik atau getaran dan karenanya kita bisa menggunakan bola robot ini sesuai keinginan kita," katanya.
 
Peneliti Dr Paul Pounds  mengatakan suara di bola robot itu akan terdengar semakin cepat ketika bola bergerak semakin cepat.  "Kita bisa mendengar suara yang sangat cepat sehingga kita akan bisa mengetahui bola itu berada dimana hanya dengan  mendengarkan posisinya dan kita akan bisa tahu seberapa cepat bola itu melayang atau bergerak sehingga kita bisa berusaha menangkapnya," tambahnya.
 
Gerard Gosens, penyandang tuna netra yang juga memiliki anak yang tidak dapat melihat mengaku sangat senang dengan keberadaan bola robot seperti ini. "Benda semacam ini sangat penting bagi keluarga seperti kami sehingga kami bisa memiliki kesempatan untuk bisa bermain bersama di taman apakah dengan bola robot semacam ini atau dengan alat-alat lain yang bisa diadaptasi dengan teknologi serupa untuk membantu kami bersosialisasi" katanya.
 
Sementara itu praktisi kesehatan juga menyambut baik kehadiran iball dan menilai peralatan sejenis perlu ditambah.
 Terapis penglihatan dari Vision Australia, Louise Arvier mengatakan penting bagi anak yang mengalami kebutaan atau penglihatannya mengalami penurunan untuk tetap bisa bermain dengan rekan mereka yang memiliki penglihatan normal.
 
"Anak-anak sangat suka bola robot itu karena mereka bisa memainkannya tidak hanya berada di taman bermain saja tapi juga bisa memainkan bola itu bersama-sama dengan teman-temannya yang lain."
 
"Mereka bisa mendapati dimana bola itu berada dan penuh kepercayaa diri serta sangat menikmati permainan itu, luar biasa hebat,"

 

"Mereka ingin terlihat normal ketika bermain bola seperti teman sebayanya dan berinteraksi dengan normal juga dan ketika mereka tidak bisa menemukan bolanya mereka akan sangat mengalami kesulitan,"
 
Peneliti berharap bola robot interaktif ciptaan mereka akan bisa diminati oleh merek olahraga utama karena akan menjadikan bola ini semakin diminati sebagaimana permainan sepak bola.
 

Bola sepak bola interaktif atau 'iball'

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement