REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Operator seluler provider internet, handphone dan Android, Smartfren akan memperluas jaringan di kawasan Indonesia Timur dengan membangun sejumlah Base Transceiver Station (BTS) di kawasan ini.
"Kami akan membangun 30 BTS di Papua, 40 BTS di Ambon, dan kurang lebih 50 BTS di Kendari dengan menggunakan teknologi satelit, jaringan 4G LTE, pada frekuensi 2300 Hz," kata Kepala Regional Sulawesi dan Kalimantan Smartfren Edward Bambang di Makassar, Sabtu (27/12).
Ia mengatakan kebutuhan untuk layanan data khususnya di Ambon dan Papua cukup besar, namun belum dapat dipenuhi secara optimal oleh penyedia layanan, karena biaya operasional yang cukup besar.
Untuk memperluas jaringan tersebut, Edward mengatakan, Smartfren akan mengucurkan invetasi tambahan hingga Rp 8 triliun.
Dengan hadirnya layanan 4G tersebut, lanjutnya, pihaknya optimistis akan dapat meraih 500 ribu pelanggan internet baru pada 2015 mendatang.
"Diprediksi akan banyak pengguna GSM yang beralih ke 4G, karena 4G sudah tidak mengenal pembatasan CDMA dan GSM lagi," katanya.
Dengan perluasan jaringan ini, katanya, juga diharapkan akan mendongkrak penjualan '"handset" keluaran Smartfren.
"Hingga Desember 2014 untuk wilayah Sulawesi dan Kalimantan kami telah menjual 450 ribu Android, kami optimistis tahun depan penjualannya akan meningkat dua kali lipat dengan hadirnya layanan 4G," tutupnya.