REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Telkomsel meresmikan beroperasinya lima BTS (Base Transceiver Station) di wilayah perbatasan Indonesia - Malaysia.
Peresmian dilakukan di Desa Tiong Ohang, Kecamatan Long Apari Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur oleh Direktur Utama Telkomsel, Alex J. Sinaga dan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara.
Dengan bertambahnya lima BTS perbatasan yang sudah on-air di daerah Tiong Ohang, Long Layu, Agung Baru, Long Apari dan Long Lunuk, maka jumlah BTS Telkomsel di wilayah perbatasan Indonesia - Malaysia di pulau Kalimantan berjumlah 41 BTS, yang tersebar mulai dari Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
Alex J Sinaga mengatakan, Dalam membangun BTS, Telkomsel tidak hanya melihat aspek bisnis dan ekonomi, namun juga dalam upaya menjaga kesatuan NKRI, khususnya di daerah perbatasan.
Penyediaan jaringan telekomunikasi di daerah perbatasan memiliki tantangan yang sangat luar biasa mengingat beratnya medan yang harus ditempuh menggunakan kombinasi transportasi darat, sungai dan udara. ''Namun hal yang amat penting adalah akses telekomunikasi dapat dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat Indonesia, sehingga akan membuka berbagai peluang dan kesempatan masyarakat untuk berkembang melalui perputaran informasi,'' ujar Alex.
Hingga saat ini, lebih dari 83,000 BTS Telkomsel tersebar di berbagai wilayah Republik Indonesia, dan mampu menjangkau hingga 97% populasi Indonesia. Guna penggelaran jaringan yang merata hingga ke pelosok, Telkomsel telah melakukan beberapa upaya seperti menyediakan 687 COMBAT (Mobile BTS) yang mampu masuk ke lokasi-lokasi yang membutuhkan percepatan penggelaran jaringan namun kurang mendukung dari sisi ketersediaan lahan. Juga ketersediaan BTS di 16 Kapal PELNI, sehingga penumpang tetap dapat berkomunikasi sekalipun sedang berada dalam perjalanan di kapal laut.