REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH—Negara Arab Saudi menjadi incaran utama para peretas (hacker).
“Para hackers mencuri data pribadi dan strategi bisnis," kata laporan lembaga Fire Eye yang dilansir dari laman Arab News, Selasa (25/11).
Arab Saudi berada di puncak daftar negara kawasan Timur Tengah, Turki, dan Afrika yang terkena dampak serangan dunia maya lanjutan. Sebanyak 30,1 persen dari total serangan peretas terjadi di kawasan tersebut.
Turki menduduki posisi kedua dengan 29,5 persen, diikuti oleh Qatar pada 16 persen dan Uni Emirat Arab sebesar 7,1 persen.
FireEye menyatakan bahwa jumlah virus yang disebar peretas berkembang hampir dua kali lipat antara Januari hingga Juni 2014.
"FireEye telah memperingatkan selama beberapa tahun bahwa 95 persen bisnis menggunakan perangkat lunak berbahaya yang rentan diretas," kata Wakil Presiden Fire Eye, Ray Kafity.