Kamis 13 Nov 2014 20:12 WIB

Oppo Fokus Garap Pasar Negara Berkembang

Rep: Niken Paramita/ Red: Indira Rezkisari
Oppo R5
Foto: Engadget
Oppo R5

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika banyak produsen ponsel percaya handset berharga murah mampu mengerek pertumbuhan bisnis mereka tidak halnya dengan Oppo. Alih-alih menghadirkan ponsel murah, produsen asal Cina ini justru hadir dengan jajaran ponsel premiumnya.

Yang menarik lagi, pilihan ponsel dengan harga menjulang itu justru ditawarkan ke negara berkembang di kawasan Asia Tenggara. General Manager Oppo, Sky Li, mengaku produk dengan harga yang lebih mahal justru lebih laris.

"Saya bisa mengatakan bahwa produk OPPO dari kelas menengah hingga high end dapat diterima dengan baik oleh konsumen di Cina. Produk dengan harga Rp 3-4 juta memiliki market share sebesar 25 persen dan produk Rp 2-3 jutaan memiliki 15 persen market share," kata Li dalam siaran pers yang diterima ROL, Kamis (13/11).

Li mengungkapkan pasar negara berkembang di kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia memberikan peluang yang besar. Pasalnya kebanyakan produsen lebih memilih memasarkan di pasar Eropa dan Amerika. Padahal melihat angka pertumbuhan 30 persen pertumbuhan global ada di Asia tenggara, Asia Selatan, Afrika, dan Timur Tengah yang menjadikan target yang menarik untuk OPPO.

"OPPO datang untuk melihat pasar berkembang yang sudah mencapai tingkat kejenuhan pasar, kami akan mengembangkan di sana," katanya.

Secara perlahan Oppo melebarkan sayapnya ke negara-negara terdekat dari basis produksi. Namun Oppo berharap perusahaan juga bisa menjual produknya ke seluruh dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement