REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--LINE sebagai Life Platform meluncurkan fitur terbarunya ‘Find Alumni’ dengan ikon Cinta dan Rangga dalam minidrama Ada Apa Dengan Cinta 2014. Meski disambut hangat publik, di balik itu ada sebuah pelanggaran serius yang dilakukan Kemendikbud dan LINE.
“Kemendikbud tidak dibenarkan memberikan database kepada pihak LINE. Ia menilai hal ini menyangkut privasi alumni pendidikan di Indonesia,” jelas pengamat teknologi komunikasi dari ICT Studies Heru Sutadi, Sabtu (8/11).
Heru pun mendesak agar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, serta Menteri Ristek dan Dikti M. Nasir, untuk menarik kembali sekaligus membatalkan kerja sama dalam hal pembukaan database pada LINE.
"Catatan pendidikan merupakan informasi yang dikecualikan untuk dibuka berdasar UU KIP No. 14/2008," papar dia.
Lantaran pembukaan database akan memudahkan pihak tidak bertanggungjawab untuk menyalahgunakan penambangan data (data minning).
Akses Find Alumni LINE didapat dengan cara mengakses lebih dari 180 ribu database sekolah dan universitas di seluruh Indonesia.
Dimaksudkan untuk merevolusi cara reuni tradisional, fitur ini dimanfaatkan oleh para pengguna untuk menemukan teman lama, mantan teman sekelas, bahkan mantan cinta pertama.
Heru menyarankan, pengembangan fitur Finda Alumni bisa dilakukan oleh pengguna sendiri yang mendaftarkan tempatnya bersekolah atau kuliah.
Begitu juga dalam hal menemukan teman alumninya (pengguna aktif), pengguna boleh memilih mau bergabung dengan alumninya atau tidak.
LINE sendiri mengklaim pihaknya melalui fitur barunya itu dapat mengakses 180 ribu sekolah di databasenya. Di antaranya terdapat 115.000 Sekolah Dasar (SD), 37,000 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 23.000 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 5.200 Universitas di seluruh Indonesia.