Kamis 06 Nov 2014 18:30 WIB

Malware Baru Ini Serang iPhone dan Mac

A customer holds an iPhone 6 (R) and iPhone 6 Plus at the Apple store on Fifth Avenue after the phones went on sale in New York in this file photo taken September 19, 2014.
Foto: Reuters/Adrees Latif
A customer holds an iPhone 6 (R) and iPhone 6 Plus at the Apple store on Fifth Avenue after the phones went on sale in New York in this file photo taken September 19, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Palo Alto Networks Inc menemukan keluarga baru malware yang dapat menginfeksi dekstop dan sistem operasi mobile buatan Apple Inc.

Virus baru ini menandai meningkatnya kecanggihan serangan terhadap iPhone dan komputer Mac.

Malware bernama "WireLurker" ini bisa menginstal aplikasi pihak ketiga pada perangkat-perangkat iOS reguler tak tertembus dan melompat dari Mac yang terkena virus ke iPhone melalui kabel konektor USB, kata Ryan Olson, direktur intelijen divisi Unit 42, Apple.

Palo Alto Networks mengatakan Rabu waktu AS bahwa mereka telah melihat indikasi bahwa serangan itu berasal dari Tiongkok.

Malware baru itu berasal dari aplikasi pihak ketiga Tiongkok dan menginfeksi hampir semua pengguna produk Apple di negeri itu.

Malware ini menyebar melalui aplikasi-aplikasi yang sudah terkena virus yang diunggah ke penyimpan aplikasi yang pada akhirnya diunduh ke komputer-komputer Mac.

Menurut Apple, sekitar 400 aplikasi terinfeksi semacam itu telah diunduh lebih dari 350.000 kali.

Belum jelas benar apa tujuan dari serangan ini.  Tak ada bukti bahwa penyerang telah membuat hal yang lebih sensitif ketimbang menyebarkan pesan ID dan kontak book address pengguna Apple, sambung Olson.

"Tetapi para penyerang bisa sangat mudah mencuri ID Apple Anda atau melakukan sesuatu yang berakibat buruk," kata dia dalam sebuah wawancara.

Apple sendiri enggan menanggapi berita ini.

Begitu WireLurker menempeli iPhone, maka segera virus ini menyerang aplikasi-aplikasi yang ada pada perangkat itu, mirip dengan cara kerja virus biasa ketika menginfeksi program software komputer.

Olson mengaku pertama kalinya dia melihat virus ini beraksi. "Pertama kalinya kami melihat orang lain melakukannya secara liar," sambung dia seperti dikutip Reuters.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement