Rabu 05 Nov 2014 18:02 WIB

Membedah Dahsyatnya Imperium Google (2)

Amit Singhal
Amit Singhal

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Manakala Singhal membincangkan apakah yang menjadi inspirasi teknologinya dan model masa depan bagi mesin pencari, dia tersenyum untuk kemudian berkata, "Star Trek."

Singhal menonton film fiksi ilmiah populer itu dengan kecenderungan obsesif di tempatnya di negara bagian Uttarakhand yang berada di Pegunungan Himalaya, India.

Film seri televisi yang adegan-adegannya sangat dihafal Singhal hingga  merasuki hatinya itu telah memberinya impian mengenai masa depan di mana sebuah komputer pada salah satu pesawat ruang angkasa di film ini, Enterprise, mampu memberi informasi apa pun secara seketika.

Dan kehidupan telah memberi Singhal, lulusan universitas bergengsi di India dan AS (Institut Teknologi India dan Universitas Cornell), kesempatan untuk mengembangkan teknologi semacam itu.

"Saya membayangkan masa depan di mana sebuah komputer pesawat ruang angkasa akan mampu menjawab setiap pertanyaan yang saya ajukan, secara instan."

"Kita sudah lebih dekat ke impian tersebut dibandingkan dengan yang perkiraan saya sebelumnya, mungkin selama saya masih hidup," kata Singhal, sembari menambahkan dia telah diberkati oleh sesuatu yang dia cintai.

Singhal menangani bagian yang disebut Google "algoritma pencarian" yang menentukan cara terbaik mengambil informasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan.

Timnya menguji ribuan algoritma pencarian setiap tahun, lalu disesuaikan, diperbenar, dan ditemukan. Kuncinya terletak pada pemeringkatan informasi, dengan pertama kali memberikan jawaban yang paling relevan.

Semakin sering Google membuat penggunanya bahagia maka semakin besar kemampuannya dalam mengalahkan para pesaing seperti Yahoo dan situs-situs pencari lainnya, selain menarik arus iklan pada setiap laman yang dibuka.

Bak komandan USS Enterprise dalam Star Trek, Kapten James Kirk, yang tak pernah mengetikkan informasi yang dimintanya ke komputer pesawat ruang angkasa, melainkan dengan bertanya keras-keras secara lisan, Singhal memperkirakan mesin pencari juga akan menuju ke arah seperti itu berkat teknologi pengenalan suara yang lebih baik dari saat ini.

Singhal berada di New Delhi untuk meluncurkan laman baru berbahasa Hindi milik Google.

Hampir 198 juta warga India yang berbahasa Inggris telah online dan Google berharap laman berbahasa setempat akan menambah penggunanya sampai 300 juta pengguna.

Singhal mengatakan laman dalam bahasa Hindi, yang adalah bahasa yang paling luas dipakai di India, akan membuat Internet lebih bisa diakses oleh orang-orang seperti ibunya yang merasa lebih nyaman berbahasa Hindi ketimbang Bahasa Inggris.

"Pengetahuan adalah kekuatan," kata dia seperti dikutip AFP.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement