REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sony mengeluarkan hasil keuangan untuk Q3 2014 (Juli - September, yang sebenarnya Q2 perusahaan untuk tahun buku 2014), yang mengungkapkan bahwa perusahan Jepang itu menderita kerugian operasional 85,6 miliar yen atau sekitar 762 juta dolar.
Sebagian besar kesalahan atas kerugian operasional tersebut disebabkan oleh unit Mobile Communications, yang melaporkan kerugian sebesar 176 miliar yen (1,58 dolar). Unit Sony lainnya sebagian besar mengalami peningkatan keuntungan, termasuk diantaranya divisi Devices yang menjual sensor gambar untuk Apple dan perusahaan lainnya.
Sony menjual 9,9 juta Xperia dalam kuartal terakhir. Hal ini tidak memenuhi target perusahaan untuk menjadi pembuat smartphone terbesar ketiga di dunia. Meskipun Xperia high-end tampaknya berhasil, model mid-range tidak bisa menarik terlalu banyak pelanggan.
"Kami sedang dalam perjalanan untuk mencapai 400 miliar yen laba usaha tahun depan," kata Kenichiro Yoshida, CFO Sony, dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir laman Phone Arena.
Dalam pernyataan resminya Sony juga mengatakan bahwa unit Mobile Communications Sony akan memiliki CEO baru mulai 16 November.
Presiden dan CEO Sony saat ini, Kunimasa Suzuki, akan digantikan oleh Hiroki Totoki, yang saat ini menjabat sebagai CEO Sony dan VP senior Strategi Bisnis, Corporate pengembangan dan Transformasi. Sony berharap bahwa perubahan ini akan berdampak positif pada penjualan smartphone.