Rabu 29 Oct 2014 16:14 WIB

Pronto: Solusi Ritel Yang Terintegrasi?

David Jackman, Managing Director Pronto Software
David Jackman, Managing Director Pronto Software

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pratesis dan Pronto Software,  menawarkan solusi end-to-end yang handal untuk kebutuhan industri ritel. Pronto diklaim sebagai satu-satunya ERP yang memiliki solusi end-to-end dan terintegrasi untuk industri ritel.

“Pronto adalah ERP pertama yang mengintegrasikan BI secara seamless. Dengan BI Cognos 10 milik IBM, Pronto sudah terintegrasi, sehingga memudahkan dan mempercepat user dalam memperoleh analisa-analisa strategis,” ujar David Jackman, Managing Director Pronto Software, di Jakarta, Rabu (29/10).

Pronto merupakan ERP (enterprise resources planning) yang mempunyai modul POS (point of sales) yang terintegrasi langsung dengan back-end secara online real time, sehingga setiap transaksi yang terjadi di toko akan langsung tercatat di GL (general ledger). ''Begitu juga pergerakan inventory dan uang. Kantor pusat mampu mengetahui penjualan, atau bahkan uang tunai yang ada di toko tertentu pada saat tertentu,'' papar Jack. 

Kelebihan lain dibandingkan dengan ERP yang modul POS-nya berasal dari developer lain adalah user Pronto sudah tidak perlu pusing memikirkan proses synchronization yang sering mengakibatkan ketidakakuratan data yang masuk ke back-end.

Pronto juga memiliki promotion engine yang user friendly dan lengkap, sehingga dapat meng-cover dinamika promosi di industri ritel. Mengatur banyak jenis discount item per toko, per wilayah, dengan pengaturan jadwal sampai level jam dan menit. Ia juga bisa mengatur prioritas promosi yang digunakan untuk item tertentu. Misalnya, jika item tersebut diberlakukan multi program promosi.

Pronto menyediakan modul e-Commerce online store yang terintegrasi penuh dengan backend – disebut Avenue. ''Ini memungkinkan para retailer lebih luas dan cepat menjangkau para pembelinya. Seluruh transaksi yang masuk melalui online store ini langsung masuk ke backend, tercatat di transaksi pejualandan keuangan, tidak ketinggalan pengaturan stock movement dan pencatatan delivery cost,'' ujar Jack.

Dilengkapi tools CRM (Customer Relationship Management) untuk mengenali pelanggan, perusahaan bisa mengetahui tren dan prilaku pelanggannya, sehingga berdasarkan itu program promosi bisa diberlakukan baik secara group, teritori maupun per individu pelanggannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement