Kamis 16 Oct 2014 14:38 WIB

Melalui eBook Buku Sastra Cina Mulai Keluar Kandang

eBook
eBook

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Cina, negara kedua pasar buku dunia setelah Amerika Serikat, sejak lama menjadi konsumen buku negata lain, tetapi kini mulai mengekspor karya sastranya ke luar negeri berkat bantuan revolusi E-book.

Pemain industri buku pada Pameran Buku Frankfurt, yang tengah berlangsung, mengatakan mengamati perubahan peserta pameran dari Cina, yang berubah dari meminta buku asing menjadi penjual produk sektor penerbitan Cina, yang semakin berkembang.

Dengan nilai penjualan mendekati 18 miliar dolar, Cina adalah pembeli terbesar hak cetak dan izin untuk buku-buku yang diterbitkan di luar negeri.

Kini para penerbit Cina, kebanyakan usaha yang dikendalikan pemerintah, melompat keluar, sejalan dengan kebijakan "pergi keluar" oleh pemerintah pada 1999 untuk mendorong investasi Cina di luar negeri.

Beijing mendorong para penerbit untuk mengembangkan konten digital juga menciptakan daya saing perusahaan-perusahaan dan mempersiapkannya masuk bursa saham.

Pemerintah juga mendesak bank-bank untuk menyediakan pinjaman serta mendorong kesepakatan dengan operator kabel seperti Chine Mobile untuk mendorong digitalisasi penerbitan.

"Selama masih ada banyak permintaan dari penerbit internasional untuk mendapat izin usaha di Cina, juga ada dorongan besar untuk memberi izin sejumlah judul buku pada arah berlawanan," kata Tom Chalmers, kepala Lisensi IPR, lembaga hak cipta untuk pasar digital.

Di Frankfurt, tempat terbesar pertemuan tahunan 40 penerbit, kelompok penerbit Cina memamerkan sejumlah buku antara lain buku dua bahasa mengisahkan dongeng-dongen klasik dengan gambar berwarna yang dirancang sebagai buku pelajaran bahasa Mandarin dan Inggris.

Pertumbuhan pesat e-book dan kemuthakiran buku digital audio membantu penerbit Cina mengurangi ketergantungannya pada jaringan cabang asing dan agen-agen.

Teknologi baru juga mengurangi kebutuhan mereka untuk menggunakan saluran distribusi tradisional untuk mengirim buku ke seluruh dunia dan membuat mereka mempunyai banyak kesempatan lebih memperhatikan ke landasan elektronik.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement