REPUBLIKA.CO.ID, BOROBUDUR -- Kunjungan pendiri Facebook Mark Zuckerberg ke Candi Borobudur, Minggu, dinilai dapat memperkuat promosi wisata tempat yang juga warisan peradaban dunia itu.
"Kunjungan beliau tadi pagi, memiliki arti penting, memperkuat promosi wisata Candi Borobudur," kata Kepala Unit Manohara PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Urip Nugroho di Borobudur, Minggu malam.
Ia mengatakan nama Zuckerberg tidak terdaftar di buku tamu Hotel Manohara yang dikelolanya, termasuk untuk melayani wisatawan yang hendak menyaksikan matahari terbit di puncak stupa Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jateng.
Zuckerberg yang juga pejabat eksekutif tertinggi Facebook itu, katanya, menginap di Hotel Amanjiwo, sekitar tiga kilometer barat Candi Borobudur.
"Menginapnya di Amanjiwo, kalau menginapnya di Manohara tentu ada daftar tamunya. Jadi cuma beli tiket di Manohara, langsung naik sehingga tidak diketahui langsung," katanya.
Pihaknya tidak melakukan penyambutan dan pengawalan khusus terhadap Mark saat berkunjung ke candi Buddha yang dibangun sekitar abad ke-8 masa Dinasti Syailendra itu.
"Beliau sebagai tamu biasa, jadi pihak pengelola Taman Wisata, tidak diberi tahu. Beliau mungkin tidak ingin diketahui banyak orang, saat-saat berada di Candi Borobudur," katanya.
Kesempatan menyaksikan matahari terbit dari puncak stupa Candi Borobudur, biasanya mulai pukul 05.00-07.00 WIB.
Ia mengatakan sejak tiga bulan terakhir, cukup ramai wisatawan yang menyaksikan matahari terbit setiap hari, dari puncak stupa Candi Borobudur.
"'Borobudur sunrise' ramai, dari Agustus, September, Oktober ini. Kalau Sabtu dan Minggu, rata-rata malah bisa 150 sampai 200 wisatawan mancanegara dan nusantara yang naik setiap pagi. Hari ini (12/10) tercatat 123 wisman dan 44 wisnus. Apalagi ini masih musim kemarau, jadi saat matahari terbit selalu terlihat dan bagus" katanya.