Sabtu 11 Oct 2014 15:40 WIB

Google Terima 12 Ribu Permintaan 'Hak untuk Dilupakan'

Rep: Niken Paramita/ Red: Indira Rezkisari
Google
Foto: reuters
Google

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak membuat kebijakan "Hak untuk Dilupakan" di Uni Eropa, Google dibanjiri dari netizen yang meminta informasi dirinya dihapus dalam pencarian Google. Di hari pertama saja Google menerima lebih dari 12 ribu permintaan. 

Kebijakan ini memang menuai banyak pro kontra. Beberapa pihak menanggap Google tidak bisa menghilangkan informasi yang tersimpan di situs lain. Google sendiri, dilansir Slahs Gear, Sabtu (11/10), melaporkan dari 500 ribu lebih link URL yang berasal dari 144.954 permintaan, Google sudah menghilangkan 170.706 URL. Permintaan paling banyak berasal dari Perancis disusul oleh Jerman, Inggris, Spanyol dan Italia.

Sementara link situs yang paling banyak diturunkan adalah halaman Facebook. Yakni sebanyak 3.332 URL dihapus dari pencarian Google. Kemudian situs mesin pencari jejaring sosial profileengine.com sebanyak 3.289 URL dan 2.392 URL YouTube juga dihilangkan dari pencarian Google.  

"Hak untuk Dilupakan" berawal dari permintaan seorang netizen asal Spanyol yang meminta Google untuk menghapus link lama yang menuliskan masalah keuangannya. Namun Google menolak. Dia kemudian menggugat Google lewat pengadilan dan menang.

Pengadilan kemudian menyetujui adanya kebijakan 'Hak untuk Dilupakan' yang memungkinkan Google menghilangkan informasi tertentu sesuai yang diminta dari hasil pencarian Google. Dengan begitu orang lain tak akan lagi menemukan informasi tersebut di internet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement