REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Toshiba Corporation menginvestasikan 1 miliar dolar AS di kawasan Asia Tenggara selama lima tahun mendatang. Perusahaan asal Jepang ini siap membantu penyediaan sumber energi alternatif.
"Kami mengatur kembali bisnis televisi kami beberapa tahun terakhir untuk fokus ke Asia Tenggara dan Indonesia sebagai lokasi utama produksi. Kedepannya Toshiba siap membantu pemerintah untuk menyediakan energi listrik alternatif," papar Presiden dan CEO Toshiba Corporation Jepang Hisao Tanaka, Rabu (24/9).
Meski identik dengan pabrikan alat elektronik, teknologi Toshiba, menurutnya, juga dikembangkan untuk menjadikan sebuah cara agar sumber daya manusia untuk melakukan transmisi dan transfer energi yang teredukasi bersama konsep Human Smart Community.
Komitmennya diwujudkan dengan mendirikan PT Toshiba Asia Pasific Indonesia yang mulai beroperasi medio Oktober 2014 mendatang. Fokus bisnisnya dengan menyediakan sistem infrastruktur di bidang energi dan transportasi.
"Kami sudah pernah memasang pembangjit listrik tenaga air di Indonesia tahun 1974, juga empat pembangkit listrik tenaga panas bumi, 33 turbin elektrik, dan proyek Unit 1 Patuha di Jawa Barat," jelas Tanaka.
Meski telah banyak berkiprah di Indonesia, Toshiba kali ini belum bisa memastikan investasi untuk Indonesia secara spesifik. Lantaran ia harus mengetahui karakteristik serta kebutuhan masing-masing negara di Asia Tenggara.
Smart home home energy system yang telah diterapkan di Yokohama, Jepang pun bakal diperkenalkan ke Asia Tenggara, termasuk di Jakarta.
"Kami siap menyambut kehadiran perdagangan bebas di Asia dengan teknologi terbaru yang belum dimiliki kompetitor kami di Tiongkok," jelas Tanaka.
Managing Director Toshiba Asia Pasifik Otani Fumio juga menyebutkan, sektor transportasi juga menjadi perhatian perusahaannya dengan penerapan teknologi solusi menyeluruh.
"Toshiba membuat alat industri teknologi baru yang hemat energi. Berupa motor penggerak yang efisien dan semikonduktor dengan mempercepat waktu tempuh di mass rapid train, misalnya," urai Fumio.
Kepala Perwakilan Toshiba di Asia yang berpusat di Singapura ini menyebutkan, pihaknya menargetkan 5 persen komunitas lokal bisa bergabung dalam pengembangan teknologinya.