Sabtu 20 Sep 2014 18:39 WIB

Susul Apple, Google Siapkan Enkripsi Untuk Ponsel Android

Ponsel Android (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Ponsel Android (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Google mengatakan akan memperkuat enkripsi pada sistem operasi ponsel mereka, yang tidak memuat "kunci" ke perangkat untuk membukanya.

Pengumuman pada Kamis (18/9) itu muncul setelah Apple memperkenalkan rencana serupa untuk iPhone dan iPad terbarunya, dan di tengah meningkatnya perhatian tentang privasi pada teknologi personal.

Juru bicara Google menyatakan enkripsi ditawarkan bagi pengguna sistem Android pada telepon pintar dan tablet, namun selanjutnya akan aktif secara otomatis pada versi Android berikutnya.

"Selama lebih dari tiga tahun Android telah berupaya menawarkan enkripsi, dan kuncinya tidak disimpan di luar perangkat, sehingga tidak bisa dibagi dengan penegakkan hukum," kata juru bicara itu seperti dikutip kantor berita Reuters.

"Sebagai bagian dari rilis Android berikutnya, enkripsi akan diaktifkan oleh default, jadi pengguna tidak perlu berpikir untuk mengaktifkannya."

Google tidak mengatakan kapan perbaruan Android berikutnya akan diluncurkan.

Apple pada Rabu mengumumkan bahwa enkripsi barunya akan digunakan pada sistem operasi iOS 8 yang tersedia pada iPhone 6, yang mulai dijual Jumat.

Enkripsi itu juga bisa dipasang untuk iPhone dan iPad yang sudah ada.

Menurut kebijakan baru yang tertulis di laman Apple, "Data personal seperti foto, pesan (termasuk lampiran), surel, kontak, riwayat panggilan, konten iTunes, memo, dan pengingat, semua berada di bawah perlindungan kode masuk."

"Tidak seperti para pesaing kami, Apple tidak dapat mengetahui kode masuk Anda dan dengan demikian tidak dapat mengakses data-data ini. Jadi secara teknis tidak memungkinkan bagi kami untuk bisa merespons perintah pemerintah guna mengekstrasksi data-data ini dari perangkat yang menggunakan iOS 8."

Perbaruan itu muncul setelah pemberitahuan tentang program pengawasan besar-besar oleh pemerintah yang menjangkau data dari komputer dan perangkat lain.

Pembocoran dokumen oleh mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional (National Security Agent) Edward Snowden diduga menjadi penyebab munculnya perhatian tentang peran perusahaan teknologi besar dalam program tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement