Rabu 10 Sep 2014 17:25 WIB

Penyedia Jasa Internet Kembangkan Program Ramah Anak

Anak yang keranjingan internet
Foto: paretologic.com
Anak yang keranjingan internet

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Penyedia layanan internet mulai mengembangkan program ramah anak yang bertujuan untuk meminimalisasi pengaruh buruk internet terhadap anak.

"Kami dari perusahaan penyedia layanan internet mulai prihatin dengan beberapa dampak buruk yang dialami anak setelah mereka bisa dan paham bagaimana mengakses internet," kata Direktur Operasional Perusahaan Penyedia Layanan Internet GMedia Priyo Suyono di Semarang, Rabu (10/9).

Untuk meminimalisasi dampak buruk penggunaan internet bagi anak, pihaknya tengah mengembangkan produk ZIGY yang segmentasinya untuk keluarga. "Produk ZIGY sendiri mulai kami luncurkan hari ini. Ada 30 pengguna yang sifatnya masih uji coba. Harapannya dengan mengakses internet melalui produk kami ini tidak ada konten negatif yang dapat dikonsumsi oleh pengguna," jelasnya.

Menurut dia, konten negatif yang salah satunya, yaitu pornografi berdampak buruk bagi pertumbuhan mental anak, terutama pada usia SD-SMA. "Anak-anak di usia tersebut lebih rentan terhadap gambar porno, pesan seksual, dan terlibat perilaku berisiko. Akibat terburuk adalah mereka jadi korban kejahatan seksual yang berawal dari perkenalan melalui internet," ujarnya.

Selain itu, kata dia, secara umum dampak negatif internet bagi anak di antaranya mereka mengkonsumsi konten yang tidak pantas, menjadi kecanduan internet, dan anak tumbuh menjadi individu yang tertutup. Menurut data dari Komnas Perlindungan Anak, kata Priyo, sejauh ini ada 85 juta jiwa pengguna internet di seluruh Indonesia dan 45 juta di antaranya adalah pengakses video porno.

"Melihat data tersebut kami ingin meminimalisasi pengakses video porno yang berasal dari kalangan di bawah umur," jelasnya. Priyo mengatakan bahwa pihaknya baru mengembangkan produk tersebut di kawasan Jawa dan Bali, sedangkan dalam waktu dekat ini GMedia akan segera mengembangkannya di sejumlah kota besar di Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement