REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perseroan Terbatas Telekomunikasi Indonesia Tbk melalui anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) bergabung bersama konsorsium kabel laut South East Asia-United States (SEA-US) guna mewujudkan akses internet langsung dari Indonesia ke Amerika Serikat.
"Selama ini Hub (titik temu trafik internet) di Asia itu ada di Singapura, Hong Kong, atau Jepang. Telkom ingin Indonesia menjadi Hub internet juga untuk kawasan Asia karena punya potensi dari sisi trafik dan pertumbuhan pengguna," kata Direktur Utama Telkom Arief Yahya di sela penandatangan konsorsium kabel laut SEA-US di Jakarta, Kamis (28/8).
Konsorsium SEA-US ini terdiri atas tujuh perusahaan telekomunikasi global, yaitu PT Telin, Telekomunikasi Indonesia International Inc. (Telkom USA) yang merupakan anak perusahaan Telin, Globe Telecom, GTI Telecom, RAM Telecom International (RTI), Teleguam Holdings (GTA), dan Hawaiian Telcom.
Proyek dengan nilai investasi sebesar 250 juta dolar AS ini akan menyediakan tambahan kapasitas sebesar 20Tb/detik, menghubungkan Indonesia dan Filipina ke AS menggunakan teknologi 100G yang mampu menampung permintaan bandwidth antara kedua benua tersebut.
"Sistem komunikasi kabel laut ini dipastikan mempunyai konektivitas yang stabil dan menjadi satu-satunya sistem kabel laut yang menghubungkan Asia Tenggara dan AS dengan rute yang menghindari wilayah rawan gempa di Asia Timur," ujarnya.
Infrastruktur ini mempunyai panjang sekitar 15.000 km yang membentang dari Indonesia ke AS.
Kabel laut SEA-US menghubungkan lima area dan teritori, yaitu Manado (Indonesia), Davao (Philippines), Piti (Guam), Oahu (Hawaii, United States), dan Los Angeles (California, United States).
"Proyek SEA-US merupakan kabel laut pertama yang menghubungkan Indonesia bagian timur ke AS, yang tersambung dengan infrastruktur milik Telkom sehingga mampu menyediakan latency yang paling rendah dari Indonesia ke AS dibandingkan dengan sistem kabel laut international lain yang ada saat ini," ujar Arif.
Menurut catatan, pada semester pertama 2014 Telkom mencatat pendapatan Rp43,54 triliun dengan keuntungan Rp7,411 triliun.
Sedangkan performa saham Telkom pada semester pertama 2014 menyentuh angka Rp2.785 per lembar saham. Saat ini harga saham Telkom sudah mengalami kenaikan sebesar 48 persen dibandingkan harga saham pada akhir tahun 2012.