Rabu 27 Aug 2014 18:36 WIB

Penelitian: Telepon Genggam Buruk untuk Siswa

Siswa sekolah menggunakan smartphone. Ilustrasi
Foto: Lessonplanspage.com
Siswa sekolah menggunakan smartphone. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Anak-anak yang menghabiskan waktu lebih dari empat jam dalam sehari dengan telepon genggam, mendapat hasil ujian yang jelek dibandingkan mereka yang dibatasi hanya memakai telepon genggam selama 30 menit, demikian hasil penelitian oleh pemerintah Jepang.

Satu dari sembilan anak berusia antara 14-15 tahun yang memakai perangkat genggam itu sebanyak empat jam dalam sehari mengalami kekurangan 14 persen nilai rata-rata untuk semua mata pelajaran.

Kekurangan itu mencapai 18 persen untuk matematika, demikian data yang ditampilkan oleh Kementerian Pendidikan Jepang.

Hampir setengah dari murid kelas tiga SMP yang diwawancara mengatakan mereka memakai telepon genggam lebih dari satu jam dalam sehari untuk membuka situs-situs, mengirim email dan bermain "games". Kurang dari seperempat jumlah mereka yang tidak memiliki telepon genggam.

Telepon pintar juga lazim digunakan anak-anak berusia 11 tahun, menurut penelitian tersebut, dan 54 persen dari murid-murid kelas akhir pada SD sudah memiliki telepon mereka sendiri. Sekitar 15 persen dari mereka menghabiskan waktu lebih dari satu jam untuk memakai teleponnya dalam sehari.

Hasil dari penelitian yang pertamakali dilakukan oleh kementerian pendidikan ini memicu kekhawatiran bahwa anak-anak sekolah mengabaikan buku pelajaran dan beralih ke layar mungil itu.

Kazuo Takeuchi yang mempelajari cara acara anak-anak memakai telepon genggamnya mengatakan kepada Jiji Press bahwa anak-anak itu cenderung kurang meyakinkan kemampuan akademiknya dan mendesak para orangtua untuk membatasi pemakaian telepon genggam bagi mereka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement