Senin 11 Aug 2014 23:36 WIB

Industri Telekomunikasi Perlu Dukungan Kabinet Baru

Rep: Indah Wulandari/ Red: Yudha Manggala P Putra
Salah satu menara BTS milik operator telekomunikasi
Foto: taufik rachman
Salah satu menara BTS milik operator telekomunikasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) berharap pemerintahan RI yang mengeluarkan regulasi yang positif bagi industri telekomunikasi  di tengah kebutuhan komunikasi dan akses data yang semakin meningkat bagi masyarakat.

 "Diperlukan Undang-undang dan peraturan untuk mendorong inovasi dan memperkuat industri ICT di tanah air, apalagi pada umumnya perkembangan teknologi jauh lebih cepat daripada perkembangan Regulasi, termasuk pentingnya UU/Peraturan yang sejalan antara Telko, Broadcasting dan IT, karena dari sudut pandang teknologi sudah konvergen," ujar Ketua Umum ATSI Alexander Rusli dalam keterangan persnya, Senin(11/8).

Era tren pengguna telekomunikasi yang haus pemakaian data seperti internet dan lain-lain memerlukan kebijakan pemerintah yang memastikan pelanggan di Indonesia dapat berkembang dalam momentum perkembangan data. ATSI, yang menaungi para operator telekomunikasi sendiri ingin memberikan layanan yang lebih murah kepada pelanggan.

"Dengan demikian sebaiknya tidak diberatkan dengan regulatory-charges yang tinggi," sambung Alex.

Regulatory-charges tinggi, berimbas pada pelanggan atas biaya tetap.  Untuk itu, ATSI mendukung adanya koridor yang lebih sederhana, agar corporate action dan pilihan teknologi dapat dilakukan lebih mudah oleh operator tanpa harus melibatkan pemerintah terlalu banyak. Sehingga para pemain dapat mencari skema optimum dalam memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.

"Pemerintah baru harus memberikan kepastian hukum termasuk dalam implementasinya sehingga memberikan keyakinan kepada pemain dalam melakukan usaha di industri ini. Termasuk memberikan kepastian dalam utilisasi frekuensi yang menjadi infrastruktur utama layanan wireless, tanpa ada gangguan dan interferensi sehingga kualitas layanan yang sampai pelanggan tidak dirugikan," tegasnya.

Di sisi lain, struktur telekomunikasi Indonesia seperti lisensi, jumlah pemain dan juga kriteria menjadi pemain di industri telekomunikasi perlu dijaga. Bukan untuk kepentingan jangka pendek, namun lebih penting lagi sustainability industry yang sehat. "Perlu juga dipikirkan insentif bagi pengembang konten lokal yang sangat diperlukan dalam era data yang berkembang pesat," ujar Alex.

ATSI juga mengapresiasi kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Kabinet Indonesia Bersatu. ATSI menilai langkah-langkah kebijakan pemerintah sebelumnya berperan penting dalam menunjang perkembangan sektor telekomunikasi di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement