Sabtu 09 Aug 2014 18:07 WIB

Peneliti Kembangkan Retina Implan untuk Orang Buta

Rep: Niken Paramita/ Red: Mansyur Faqih
Mata/ilustrasi
Foto: wikipedia
Mata/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekelompok tim fisikawan Technische University Munchen (TUM) Jerman menggunakan graphene mengembangkan retina buatan. Temuan itu bisa digunakan sebagai prosthesis optic untuk membantu orang buta melihat. 

Tim yang dipimpin oleh Jose Gorrindo ini sudah mengajukan ke Grafena Flagship Program, Uni Eropa untuk melanjutkan penelitian mereka. 

International Business Times, Sabtu (9/8) melaporkan, retina implan itu bekerja dengan cara mengubah cahaya insiden menjadi implus listrik yang dikirim ke otak melalui saraf optik. Di otak sinyal diubah menjadi gambar dan memungkinkan orang buta untuk melihat. 

Implan retina sebenarnya sudah pernah dikembangkan pada masa lalu. Hanya saja sebagian besar gagal karena bahan yang digunakan ditolak oleh tubuh.

Sementara graphene secara signifikan lebih diterima tubuh ketimbang bahan-bahan tradisional. Karena fleksibelitasnya dan daya tahan kimianya. 

Sejak penemuannya pada 2003, graphene dipuji banyak orang sebagai zat revolusioner. Graphene ditemukan di Universitas of Manchester oleh fisikawan Andre Geim dan Konstantin Novoselov. 

Graphene merupakan material yang terbuat dari satu lapisan atom karbon yang disusun dalam kisi sarang lebah.

Daftar komersialisasi graphene terus meningkat karena bahannya 200 lebih kuat dari baja, lebih konduktif dari tembaga dan sefleksibel karet. Salah satunya digunakan di bidang teknologi medis. 

Di bidang medis graphene digunakan ke dalam desinfektan rumah sakit, mendeteksi tumor pada kanker, DNA dan pemberian obat-obatan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement