Selasa 05 Aug 2014 21:35 WIB

BlackBerry Bangkit dari Keterpurukan

Rep: Niken Paramita Wulandari/ Red: Citra Listya Rini
BlackBerry. Ilustrasi
Foto: The Verge
BlackBerry. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ONTARIO -- Proyek restrukturisasi panjang BlackBerry nampaknya sudah berakhir. CEO BlackBerry John Chen mengaku perusahaan kini siap mengubah dan bergelora kembali di industri teknologi. Chen mengatakan karyawan BlackBerry kali ini siap berada di depan.

Proses restrukturisasi yang terjadi selama tiga tahun telah menghilangkan banyak pekerjaan, perubahan drastis pada bagian operasional serta penjualan berbagai aset propertinya terpaksa dilakukan demi mendapatkan dana segar. 

“Lebih penting lagi, jika ada kemerosotan tak terduga dipasar kami akan menambahkan kantor cabang di daerah-daerah tertentu,” tulisnya dalam sebuah memo yang dilansir Digital Trend, Selasa (5/8).

Chen optimis perusahaan yang dipimpinnya akan menghadapi jalan yang baik dalam masa pemulihannya dan yakin perusahaan akan memenuhi tujuannya untuk mencapai arus kas yang postif.  

BlackBerry kini siap untuk menghadirkan produk teranyarnya, BlackBerry Paspor, smartphone yang dirancang untuk para pebisnis dan penggemar BlackBerry. Perusahaan juga baru-baru ini mengumumkan versi terbaru dari sistem operasi BlackBerry 10 lengkap dengan asisten pribadi virtualnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement