REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perusahaan menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) merencanakan melakukan proses akuisisi menara milik PT XL Axiata Tbk (EXCL).
"Dana akuisisi tower itu didapat dari beberapa sumber, yakni dari pinjaman perbankan, melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) tahap II, dan penerbitan obligasi global sekitar 500 juta dolar AS," ujar Direktur Keuangan TBIG Helmy Yusman Santoso di Jakarta, Selasa (15/7) malam.
Ia menyatakan bahwa pihaknya cukup serius melakukan aksi korporasi itu untuk mendukung pertumbuhan kinerja perseroan ke depannya."Selama harganya tepat, kami akan masuk dalam penawaran," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa industri telekomunikasi saat ini bertumbuh relatif cukup agresif sejalan dengan peningkatan layanan seluler data. Kondisi itu mendorong industri telekomunikasi membutuhkan banyak menara baru ke depannya.
Direktur Utama TBIG, Herman Setya Budi menambahkan bahwa langkah perseroan mengakuisisi tower itu cukup efisien dikarenakan sudah memiliki penyewa.
"Kami juga masih mampu mengakuisisi menara dalam jumlah besar seperti tahun 2012, ketika kami mengakuisisi menara Indosat," kata Herman.
Per Maret 2014, TBIG memiliki 10.572 site telekomunikasi, terdiri atas 9.382 menara telekomunikasi, 1.040 "shelter only", dan 150 jaringan distributed antena system (DAS).
Hingga akhir 2014, perseroan akan membangun sebanyak 1.650--2.310 menara baru dan membidik 3.000--3.300 penyewa baru.