REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah iklan berbau kampanye hitam menyerang kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa beredar di situs-situs web Tanah Air beberapa hari ini. Iklan digital yang jika diklik mengarah ke sebuah video black campaign di YouTube tersebut ternyata ada yang tersebar melalui AdSense dan juga melalui program jahat (malware).
AdSense, seperti dikutip dari Wikipedia, adalah program kerjasama periklanan melalui media Internet yang diselenggarakan oleh Google. Melalui AdSense, pemilik situs web atau blog yang telah mendaftar dan disetujui keanggotaannya diperbolehkan memasang unit iklan yang bentuk dan materinya telah ditentukan oleh Google di halaman mereka.
Kepala Staf IT Republika Online (ROL), Muhammad Afif mengatakan ada beberapa ciri yang memperlihatkan bahwa sebuah iklan memang menyebar melalui AdSense alias sudah mendapat restu Google. Salah satunya, terdapat logo huruf "i" di dalam lingkaran di pojok kanan atas iklan tersebut.
Logo itulah yang terlihat pada salah satu iklan berbau kampanye hitam menyerang Prabowo. Iklan tersebut, begitu diklik, mengarah ke sebuah video di YouTube berjudul Koalisi Hancur Prabowo-Hatta. Video itu berdurasi 1 menit 9 detik dan diunggah pengguna bernama Swara Prahara. Hingga berita ini diturunkan, video tersebut sudah disaksikan hingga 52,246 kali.
ROL, sebagai salah satu publisher yang sudah terdaftar untuk memasang AdSense, sempat menemukan iklan berbau kampanye tersebut muncul pada kanal pemilu. "Iklan tersebut saat ini sudah kami blokir," kata Afif.
Tidak hanya iklan yang menyebar lewat AdSense, tim IT ROL juga menemukan sejumlah iklan yang menyebar melalui program jahat. Iklan itu terdeteksi berasal dari adnxs.com.
Biasanya komputer pengguna yang menayangkan iklan ini sebelumnya sudah terinfeksi program jahat alias malware. Tak seperti AdSense yang bisa dilacak pemasangnya, banner iklan dari adnxs.com tak mudah diketahui sumbernya.
Hingga kini, perwakilan Google di Indonesia masih sulit dimintai konfirmasi terkait iklan ini.