REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pergeseran transaksi konvensional ke online semakin nyata meningkat karena didorong pertumbuhan pengguna smartphone dan internet semakin tinggi, kata pakar teknologi informasi dan pengamat e-Money dari ITB Agung Harsoyo.
"e-Money sangat dibutuhkan di Indonesia dengan sebaran penduduk di berbagai pulau. Ke depannya model transaksi seperti ini akan menjadi pilihan para konsumen," ungkap Agung di Jakarta, Kamis, saat pengenalan transaksi iPaymu (pemroses pembayaran jejaring pertama di Indonesia) di seluruh jaringan Indomaret.
Ia mengatakan jika melihat data, pasar e-Commerce dunia mencapai 1,29 triliun dolar, wilayah Asia Pasifik menjadi pangsa pasar paling menjanjikan, disusul oleh Amerika Utara dan Eropa Barat. Kementerian Komunikasi dan Informatika, katanya, memprediksi pasar e-Commerce di Indonesia mencapai Rp130 triliun di tahun 2013 (kurang lebih 1 persen pendapatan dunia), setelah sebelumnya pada 2012 mencapai Rp69 triliun.
Pertumbuhan belanja e-Commerce di Indonesia juga diperkirakan naik mencapai 71 persen, terbesar di dunia dengan nilai 1,8 milar dolar atau setara Rp18 triliun pada tahun ini.
Mengenai produk semacam iPaymu, Agung mengatakan, memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama di bisnis e-money. Terlebih Indonesia dihuni oleh sekitar 260 juta jiwa, kemudian industri kreatif dan usaha kecil menengah sedang tumbuh.
Sementara itu GM Marketing and Business Development iPaymu, Iwan Himawan, mengatakan saat ini pengguna iPaymu, baik yang terdaftar sebagai penjual (merchant) ataupun pembeli dapat melakukan beragam pembayaran dan isi ulang (Top-Up) saldo melalui kasir Indomaret.
"Sistem pembayaran ini dimaksudkan untuk mengakomodasi dan menjembatani konsumen yang belum menggunakan iPaymu atau mereka yang unbankable, namun berkeinginan melakukan transkasi online,” kata Iwan Himawan.