Jumat 27 Jun 2014 16:30 WIB

Misteri di Balik Sengatan Ikan Berdaya Listrik (2-Habis)

Belut atau sidat listrik (Electrophorus electricus) adalah sejenis ikan air tawar yang dapat menghasilkan aliran listrik kuat.
Foto: (Wikipedia)
Belut atau sidat listrik (Electrophorus electricus) adalah sejenis ikan air tawar yang dapat menghasilkan aliran listrik kuat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ada ratusan spesies ikan berdaya listrik di seluruh dunia, dengan beragam derajat kekuatan listrik. Ikan dengan daya listrik rendah menggunakan kemampuannya untuk navigasi di perairan redup dan berkomunikasi dengan yang lain.

Ikan seperti belut listrik --predator air tawar serupa ular dengan panjang sampai 2,4 meter yang sebenarnya bukan benar-benar belut tapi kerabat ikan lele-- memiliki kemampuan menyengat sangat kuat untuk menyetrum atau membunuh mangsa dan mengusir musuh.

Para ilmuwan bertanya-tanya tentang bagaimana awalnya ikan-ikan ini mendapatkan kekuatan listrik dan bagaimana ciri khas ini muncul enam kali dalam kelompok yang tidak saling berhubungan dekat satu sama lain.

"Organ elektrik mulai ada dalam kehidupan mereka sebagai sel-sel prekursor otot. Melalui serangkaian tahap perkembangan, mereka menjadi lebih besar, daya listrik lebih besar dan kehilangan kemampuan untuk berkontraksi," kata Gallant seperti dikutip Reuters.

Semua sel otot memiliki potensi listrik karena kontraksi otot apapun melepaskan sejumlah kecil tegangan. Ikan tertentu memanfaatkannya dengan mengubah sel-sel otot biasa menjadi tipe sel lebih besar yang disebut elektrosit yang membangkitkan tegangan jauh lebih tinggi. Organ elektrik tersusun atas sel-sel ini.

"Setiap sel organ elektrik hanya menghasilkan tegangan kecil, serupa dengan kekuatan otot-otot kita. Rahasia dari organ elektrik adalah bahwa sel-selnya tersusun dalam tumpukan dan secara elektrik terisolasi sehingga tegangan bertambah seperti baterai dalam rangkaian," kata Harold Zakon, profesor ilmu syaraf di University of Texas.

Para ilmuwan menduga, organ elektrik pertama muncul pada ikan 150 juta sampai 200 juta tahun lalu, tambah Gallant.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement