REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Studi terbaru menunjukkan manusia memiliki puluhan ekspresi emosi universal dan ekspresi tersebut mampu dikenali oleh berbagai budaya yang berbeda.
Jumlah tersebut jauh lebih banyak dari emosi yang sebelumnya dianggap sama di seluruh dunia. Selama puluhan tahun, para ahli menganggap ada enam ekspresi emosi dasar manusia yang tercermin di wajah, yakni senang, sedih, muak, takut, marah dan terkejut.
Namun, lima tahun lalu psikolog dari University of California di Berkeley and Yale University Daniel Cordaro mulai berpikir ada lebih banyak dari itu. Dia menghabiskan berjam-jam mengamati orang di kafe atau mengunduh video dari YouTube berisi ekspresi anak-anak.
Dia dan rekannya juga melakukan percobaan dengan meminta berbagai orang dari berbagai negara meniru emosi dalam situasi tertentu tanpa menggunakan kata-kata. Ketika peneliti membagi emosi tersebut kepada orang dari budaya yang berbeda, mereka mampu menebak 30 ekspresi wajah dan suara dengan tepat. Tim membandingkan dengan orang di Cina, Jepang, Korea, India dan AS.
"Kami menemukan pola-pola yang luar biasa. Ada banyak kesamaan dalam cara orang memproduksi ekspresi ini," kata Cordardo, seperti dilansir Live Science, Kamis (26/6).
Dia dan timnya juga melakukan percobaan hingga ke desa terpencil yang belum pernah dikunjungi orang luar di Bhutan. Sebanyak 15 dari 17 ekspresi vokal, para penduduk bisa menebak ekspresi yang disampaikan.
Penelitian ini membuktikan manusia memiliki emosi yang bersifat universal dan jumlahnya lebih dari enam. Namun, Cordaro menambahkan temuan tersebut tidak seharusnya meremehkan peran budaya.