REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo meminta kajian riset bidang perikanan dan kelautan banyak menguji konsep ekonomi biru, agar hasilnya dapat dioptimalkan oleh dunia usaha untuk pembangunan berkelanjutan.
Sharif pada rangkaian Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan XIV di Malang, Jawa Timur, Minggu, mengatakan prinsip riset kelautan dan perikanan kini harus berorientasi untuk lahirnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu mengoptimalkan potensi ekonomi, namun menganut prinsip pembangunan berkelanjutan.
Dalam forum paparan yang diadakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (BPSDM KKP), Sharif mengatakan dunia riset harus berdampingan dengan dunia usaha, dengan mampu mengakomodir data ilmiah untuk optimalisasi nilai ekonomi secara bertanggung jawab.
"Dunia riset harus dekat dengan dunia usaha. Pendidikan yang baik mampu melahirkan SDM handal dan peduli lingkungan," ujarnya.
Konsep ekonomi biru (blue economy) dalam industri kelautan dan perikanan, menurutnya, merupakan aplikasi efisiensi pengelolaan sumber daya yang disediakan alam.
Dia mencontohkan, hasil pengembangan SDM yang baik adalah lahirnya industri pengolah sektor perikanan yang mampu memanfaatkan limbah produksi untuk produksi di sektor lain.
"Contohnya, limbah hasil produksi budidaya ikan nila, kulit dan dironya dapat menjadi bahan baku atau makanan bagi yang lain," ujarnya.
Aplikasi ekonomi biru ini juga sejalan dengan program berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat kini, tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang, kata dia.
Dia mengatakan lembaga pendidikan kelautan dan perikanan, seperti Sekolah Tinggi Perikanan, Akademi Perikanan Sidoarjo, Akademi Perikanan Bitung, Akademi Perikanan Sorong, dan sembilan Sekolah Usaha Perikana Menengah (SUPM) sudah mengaplikasikan konsep ekonomi biru.
Salah satu teknik pengembangan SDM yang telah dilakukan di berbagai lembaga pendidikan itu adalah program vokasi dengan pendekatan yang sesuai proses produksi, yang disamakan dengan tuntutan dunia usaha dan industri.
Dia juga menekankan prinsip ekonomi biru terintegrasi dengan target pertumbuhan industri kelautan dan perikanan sebesar 7,25 persen pada 2014, atau naik dari 6,9 persen pada 2013.
Senada dengan konsep pembangunan berkelanjutan, Sharif juga menargetkan luas kawasan konservasi perairan yang dikelola secara berkelanjutan dapat mencapai 4,5 juta hektar pada 2014, dari 3,65 juta hektar pada 2013.