REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para peneliti Amerika Serikat menemukan bukti fisik penting bahwa tidur bisa memperkuat ingatan.
Dalam hasil studi yang dipublikasikan di jurnal Science, para peneliti di New York University untuk pertama kalinya menunjukkan bahwa tidur setelah belajar mendorong pertumbuhan dendritic spine, tonjolan membran yang menjadi penerima utama masukan rangsangan sinaptik dalam sistem syaraf pusat.
Aktivitas sel-sel otak saat tidur nyenyak setelah belajar sangat kritis untuk pertumbuhan dendritic spine.
"Kita sudah lama tahu bahwa tidur punya peranan penting dalam proses pelajar dan mengingat. Kalau kau tidak tidur dengan baik kau tidak akan belajar dengan baik," kata peneliti senior Wen-Biao Gan, profesor ilmu syaraf dan fisiologi di New York University.
"Tapi apa yang mendasari mekanisme fisik yang bertanggung jawab untuk fenomena ini? Kami menunjukkan bagaimana tidur membantu neuron-neuron membentuk hubungan yang sangat spesifik pada cabang-cabang dendrit yang memudahkan memori jangka panjang."
Gan dan koleganya menggunakan tikus yang secara genetik sudah direkayasan untuk mengekspresikan protein berpendar dalam sel-sel syaraf atau neuron.
Menggunakan mikroskop dengan pemindai laser khusus yang menerangi kilau protein berpendar di bagian otak yang disebut motor cortex, mereka mampu melacak pertumbuhan dendritic spine sepanjang cabang dendrit sebelum dan sesudah tikus belajar menjaga keseimbangan dalam putaran.
Mereka melatih dua kelompok tikus: satu kelompok tikus di putaran selama satu jam dan kemudian tidur selama tujuh jam dan kelompok tikus kedua latihan satu jam di putaran lalu terjaga selama tujuh jam.
Para peneliti menemukan bahwa tikus-tikus yang kurang tidur menunjukkan petumbuhan dendritic spine lebih rendah dibanding tikus-tikus yang beristirakat cukup.
Selanjutnya mereka menemukan bahwa jenis tugas yang diberikan juga menentukan bagian cabang dendrit yang akan tumbuh.
Berlari ke depan dalam putaran misalnya, menghasilkan pertumbuhan dendritic spine yang berbeda dengan berlari ke belakang, menunjukkan tugas belajar spesifik menyebabkan perubahan struktur yang spesifik pula pada otak.
"Sekarang kita tahu bahwa ketika mempelajari sesuatu yang baru, satu neuron akan menumbuhkan koneksi baru pada cabang spesifik," kata Gan seperti dilansir kantor berita Xinhua.
"Bayangkan sebuah pohon yang menumbuhkan daun pada satu batang tapi tidak pada batang lain. Ketika kita mempelajari sesuatu yang baru, itu seperti kita menumbuhkan daun pada cabang tertentu."
Menurut Gan, hasil penelitian menunjukkan reaktivasi sel-sel syaraf selama tidur cukup penting untuk pertumbuhan koneksi spesifik di motor cortex.
"Temuan ini khususnya penting untuk anak-anak. Mengorbankan tidur untuk belajar hanya menyebabkan lebih sedikit dendritic spine, dengan demikian kau tidak akan bisa mengingat apa yang kau pelajari," katanya