REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Selama satu dekade terakhir, para ilmuwan terus berjuang menciptakan organ buatan. Banyak yang telah berhasil. Namun, hingga saat ini mereka masih terus berjuang menciptakan pembuluh darah buatan tiga dimensi yang bisa mengalirkan nutrisi penting ketika ditanamkan ke dalam tubuh pasien.
Kini, peneliti dari Brigham and Women's Hospital di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat memiliki satu teknik terbaru untuk menanamkan pembuluh darah buatan tiga dimensi ini ke dalam tubuh manusia. Khademhosseini, peneliti tersebut, menemukan satu teknik memasukkan pembuluh darah buatan yang bisa terintegrasi ke dalam tubuh manusia. Penemuan ini berguna untuk membantu memperbaiki kerusakan organ pembuluh darah akibat penyakit atau kecelakaan.
Pembuluh darah buatan ini dicetak tiga dimensi pada media yang disebut serat agarosa. Cetakan ini kemudian dilapisi dengan zat gelatin sejenis hidrogel. Ia berhasil membuat lapisan yang bisa dan cocok ditanamkan dalam tubuh manusia.
"Kami melibatakan pencetakkan serat agarosa yang berfungsi menjadi saluran pembuluh darah," ujar Khademhosseini, dikutip laman sciencealert.com, Senin (2/6).
Menggunakan pendekatan ini, Khademhosseini dan timnya mampu merekayasa jaringan mikro untuk mengalirkan nutrisi yang ditanam ke dalam tubuh. Di masa depan, kata dia, teknologi cetak tiga dimensi dapat terus digukakan untuk mengembangan jaringan transplantabel yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Teknologi ini juga bisa digunakan diluar tubuh untuk mengembangkan obat yang aman dan efektif.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
