REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Sekelompok orang yang memproklamirkan diri peretas Filipina mengaku telah menyerang hampir 200 situs web Tiongkok sebagai protes terhadap dugaan intimidasi oleh negara itu.
Kelompok, yang pertama kali tampil populer pada tahun 2012 setelah meretas website pemerintah Filipina yang berbeda untuk memprotes UU Cybercrime, mengklaim dalam halaman Facebook-nya pada Selasa (21/5), telah meretas 195 website pemerintah dan komersial Tiongkok sejak 18 Mei.
Pihaknya mengakui bahwa beberapa orang tidak akan setuju dengan tindakan mereka, dan mendesak pendukungnya untuk menghormati bahkan hanya berkomentar negatif.
Sekretaris Komunikasi Filipina Herminio Coloma Selasa mengingatkan para anggota kelompok yang disebut "Anonymous Philippines" untuk mengikuti aturan hukum. "Kami memiliki undang-undang tentang pemeliharaan integritas situs," katanya.