REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Selalu ada harapan baru menjelang pemilihan umum (pemilu). Karena itu, menurut Pakar fisika Universitas Indonesia (UI), Dr Muhammad Hikam, presiden mendatang harus mendukung pengembangan sains dan teknologi.
Jadi, katanya, pemimpin baru Indonesia tidak perlu malu-malu untuk belajar banyak ke negara-negara yang secara tradisional dianggap maju. Semisal Eropa, Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Hal ini sudah selayaknya.
Pemimpin ke depan, jelasnya, juga perlu mempelajari negara-negara tetangga dekat Indonesia yang sudah maju pesat, seperti China, Korea Selatan dan mungkin India.
Sains, terangnya mengutip pernyataan Barack Obama, tidak diragukan lagi sangat dibutuhkan. Sains, sangat diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, peningkatan daya tahan diri pada teknologi dan mendapatkan posisi terhormat secara global.
Untuk Indonesia, ungkapnya, isu-isu sains yang harus dikembangkan dan didukung oleh pemimpin baru adalah terkait pengembangan energi, lingkungan, kesediaan pangan, kesehatan yang dapat dijangkau, dan infrastruktur.
Pengembangan sains dan teknologi, papar mantan Kepala Program Vokasi UI, harus dikaitkan dengan kenyataan masih sangat banyaknya pengangguran di Indonesia. Jadi, promosi sains harus terus digalakkan dan dikaitkan dengan mendorong minat anak-anak muda untuk terlibat sebagai tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) yang ahli dan terampil dalam bidang riset dan inovasi.