Selasa 13 May 2014 05:29 WIB

Haruskah Perusahaan Awasi Kegiatan Media Sosial Karyawan?

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Fernan Rahadi
Media Sosial
Media Sosial

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dampak media sosial makin terasa di lingkungan perusahaan. Kegiatan pekerja di sosial media bisa dianggap mewakili kepribadian si karyawan. Namun, siapa yang bisa menjamin hal tersebut benar?

Dikutip dari The Wall Street Journal (WSJ), Selasa (13/5), menyebutkan bahwa kasus ini telah menjadi perdebatan di lingkungan pekerjaan. Laporan Gartner.Inc menunjukkan pada tahun 2012 sebanyak 60 persen korporasi telah mempunyai akses memonitor aktivitas maya karyawannya.

Termasuk dari yang dimonitor adalah waktu mengunduh media sosial, yang seringnya dikerjakan ketika jam kerja. Perekrut juga banyak menggunakan sistem ini untuk menyeleksi calon karyawan.

Sementera itu, survei CareerBuilder.com tahun 2013 menujukkan bahwa 39 persen pengusaha mencari kandidat lewat media sosial. Lalu 43 persen mengatakan bahwa mereka menemukan perilaku tidak menyenangkan-seperti memaki bos di sosial media karyawan.

Hasil survei lain menunjukkan bahwa 19 persen perusahaan mengaku mencuri informasi tentang kandidat incaran lewat media sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement