Selasa 06 May 2014 23:25 WIB

Mengenal Virus Korona MERS

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Julkifli Marbun
Virus MERS.
Foto: Reuters
Virus MERS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Sabtu, mengonfirmasi jumlah kasus infeksi MERS sebanyak 411 dan 112 kematian. Sejauh ini belum ditemukan vaksin antiMERS.

Virus yang mirip dengan SARS ini bahkan menyebar hingga ke Amerika Serikat. Seorang warganya dilaporkan sakit setelah mengunjungi pamannya di Riyadh, Arab Saudi.

Sebenarnya apa itu MERS? Dikutip dari Chicago Tribune, Selasa (6/5), MERS alias Sindrom Pernapasan Timur Tengah merupakan penyakit pernapasan akut.

MERS disebabkan virus korona yang disebut Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV). Penamaan MERS-CoV diputuskan oleh Kelompok Studi Virus Korona (CSG) dari Komite Internasional Taksonomi Virus (ICTV) pada Mei 2013.

MERS-CoV adalah virus korona beta. Kasus pertama dilaporkan terjadi di Arab Saudi pada 2012. MERS-CoV biasa disebut novel coronavirus atau nCoV. Virus ini berbeda dengan virus korona lain yang ditemukan pada manusia.

Seperti virus SARS, MERS-CoV paling mirip dengan virus korona yang ditemukan pada kelelawar. Namun, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat masih mempelajarinya.

Sebagian besar orang yang terinfeksi MERS menderita penyakit pernapasan akut dengan gejala demam, batuk dan sulit bernapas. Setengah dari mereka yang terinfeksi meninggal dunia. Sebagian lainnya dilaporkan memiliki gangguan pernapasan ringan.

MERS menyebar antarmanusia yang melakukan kontak langsung. Transmisi virus dari pasien ke perawat tengah dipelajari.

Hingga saat ini belum diketahui dari mana virus korona berasal. Diduga virus ini berasal dari hewan.

Selain pada manusia, MERS-CoV juga ditemukan pada unta di Qatar, Mesir dan Arab Saudi dan kelelawar di Saudi. Unta di beberapa negara lain hasil tesnya positif mempunyai antibodi MERS.

Hal ini menunjukkan mereka sebelumnya pernah terinfeksi MERS atau virus yang memiliki hubungan dekat dengan MERS. Namun, belum dikonfirmasi apakah virus ini benar datang dari unta. n chicago tribune/arab news/ani nursalikah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement