REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Produsen chip komputer yang berbasis di AS, Intel Corporation, saat ini semakin mendekati kesepakatan senilai 5,8 juta dolar AS dengan pemerintah Israel.
Kesepakatan ini terkait dengan rencana pembangunan pusat bisnis perusahaan tersebut di Kota Kiryat Gat, Israel Selatan. Pertemuan antara perwakilan Intel Corp dan sejumlah pejabat pemerintah yang berlangsung di kantor Pusat Investasi Kementerian Perekonomian Israel pada Ahad (4/5) kemarin mengisyaratkan, Intel sepertinya bakal mendapat lampu hijau untuk melakukan ekspansi di sana.
Proyek ini disebut-sebut akan membuka 1.200 lapangan pekerjaan baru bagi warga negara Israel. Menurut harian Haaretz, saat ini Intel mempekerjakan 9.855 orang di seluruh Israel.
Selain itu, perusahaan chip komputer ini memiliki empat pusat penelitian dan pengembangan (litbang), serta dua fasilitas manufaktur di negara tersebut. Menurut catatan, Intel juga menghabiskan sekitar 850 juta dolar AS untuk barang dan jasa yang mereka produksi secara lokal di Israel sepanjang tahun lalu.
Intel telah menginvestasikan sekitar 10,8 miliar AS pada Israel sejak tahun 1974. Menteri Ekonomi Israel, Naftali Bennett mengatakan, perusahaan teknologi ini juga bakal terus beroperasi di negara itu setidaknya sampai tahun 2030 mendatang.