Kamis 01 May 2014 00:30 WIB

Profit Industri Internet Indonesia Banyak 'Lari' ke Asing

A teenager surfs the internet on his laptop. (file photo)
Foto: Antara/Sahlan Kurniawan
A teenager surfs the internet on his laptop. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peluang devisa industri internet Indonesia diperkirakan banyak yang lari alias tergelontorkan ke negara asing. Itu dinilai akibat belum berkembangnya industri kreatif di dunia maya Tanah Air.

"Total nilai industri internet yang disumbang Indonesia berdasarkan data klikindonesia 2012 mencapai 160,27 miliar dolar AS per tahun dan ini sebagian besar 'lari' ke luar negeri," kata Direktur Kerjasama dan Fasilitasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Lolly Amalia Abdullah di Jakarta, Rabu (30/4).

Angka itu termasuk di dalamnya akses bisnis 12,5 juta dolar AS perbulan, bisnis iklan 10 juta dolar perbulan, dan pasar kapitalisasi konten 100 milir pageview yang masing-masing 0,15 dolar AS, serta 15 miliar dolar AS. Menurut Lolly, Indonesia menghadapi tantangan pengembangan konten lokal yang mengadopsi kearifan lokal.

Menurut dia untuk menekan larinya devisa ke luar negeri, diperlukan konten unik dan berdaya saing tinggi. "Ini tantangan tersendiri termasuk bagaimana untuk membuat konten lokal yang unik untuk animasi, media sosial, game, transportasi, messaging, kesehatan, pendidikan, tourism, dan service apps," katanya.

Pihaknya sendiri berupaya untuk memfasilitasi dan menunjang ekosistem wirausaha kreatif digital. Beberapa yang dilakukan kementeriannya yakni membentuk pusat kreatif yang diawali dengan penbentukan sentra inovasi dan inkubator bisnis.

"Kami fasilitasi pendaftaran HKI, melakukan business connect, dan membantuk akses pembiayaan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement