Selasa 15 Apr 2014 19:54 WIB

Mahasiswa Surabaya Rintis Moped Lokal

Lambang Surabaya, ilustrasi
Lambang Surabaya, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA --  ahasiswa Jurusan Desain Manajemen Produk, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Surabaya (Ubaya), Ruben Cahyadi Susanto, menciptakan sepeda motor listrik jenis moped (sepeda motor dengan kapasitas 30 cc) yang dinamai EROS (Zero Emition) atau bebas emisi.

"Awalnya, saya ingin membuat kendaraan yang ikut menurunkan pemanasan global, lalu saya melacak pada internet, ternyata sepeda motor listrik belum pernah ada, maka ide itu pun muncul. Kalau sepeda kayuh bertenaga listrik sudah ada, apalagi mobil listrik," katanya di kampus setempat, Selasa (15/4).

Menurut putra dari pasangan Benny Susanto dan Lioe Foey Ing itu, EROS dirancang mulai dari nol dengan beberapa komponen merupakan buatan sendiri, di antaranya kerangka kendaraan, peleg, dan "body part" (baju kendaraan).

"Komponen lainnya saya beli, karena memang nggak mungkin bikin sendiri, seperti sistem pengaturan kecepatan, motor penggerak (di bawah jok), batere (di bawah back bone), charger, dan sebagainya," katanya.

Namun, kata mahasiswa peraih IPK 3,1 dalam kurun waktu 4,5 tahun itu, ada beberapa komponen yang tidak ada pada sepeda motor berbahan bakar bensin, seperti tangki bensin dan karburator yang memang tidak ada pada EROS.

"Yang sulit ditemukan itu batere dan motor listrik, tapi akhirnya saya beli secara online dan terpaksa didatangkan dari Cina, karena barangnya memang belum ada di sini. Itu pun, saya cari yang murah," katanya.

Mahasiswa yang mendesain EROS selama enam bulan itu mengaku batere yang dibeli dengan harga murah itu berkekuatan 36 volt, karena semua komponen itu sudah menghabiskan dana Rp15-18 juta.

"Itu cukup untuk jarak tempuh 15 kilometer dengan kecepatan 35-40 kilometer per-jam. Kalau mau memang menggunakan batere 140 volt (dua batere 70 volt) yang bisa untuk jarak 50-60 kilometer, tapi mahal," katanya.

Namun, ia menjamin harga sepeda motor listrik itu tidak akan mahal bila diproduksi secara massal. "Kalau massal mungkin bisa Rp11 jutaan," kata Ruben yang berhasil mendapat nilai A ketika mempresentasikan tugas akhir (TA) tentang sepeda motor listrik itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement