REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ketua NASA bidang eksplorasi manusia di luar angkasa membeberkan rencana jangka panjang untuk menempatkan manusia di Mars pada tahun 2030-an.
William H. Gerstenmaier, pengelola NASA bidang eksplorasi dan kegiatan manusia, mengikuti langkah-langkah program Mercury dan Gemini NASA, keduanya mencari jalan untuk menempatkan manusia di bulan dengan misi Apollo.
"Kami sedang membuat perangkat keras untuk jalan menuju Mars," kata Gerstenmaier pada para senator seperti dilansir voanews.com, Jumat (11/4).
Pada tahun 2017, contohnya, badan tersebut berencana melakukan tes roket Space Launch System (SLS) tanpa awak dan kendaraan kru serbaguna, yang akan digunakan untuk membawa astronot ke Mars.
Langkah awal menuju Mars termasuk misi “Earth-reliant,” atau "bergantung pada Bumi" seperti Stasiun Luar Angkasa Internasional, mendarat di asteroid di orbit bulan, dan akhirnya, misi "Mars-ready” atau siap menuju Mars.
Di tahap pertama ini, NASA, bersama mitra internasional dan badan swasta, akan melakukan penelitian tentang bagaimana menjaga agar kru luar angkasa selamat dan produktif selama penerbangan luar angkasa. Upaya gabungan ini juga akan mengeksplorasi bagaimana membawa kargo dan kru dengan biaya yang terjangkau ke orbit rendah bumi.
Langkah besar ini telah disetujui oleh sub komite DPR kemarin.
Misi ini mengharuskan NASA untuk mengarahkan sebuah asteroid ke orbit bulan, mendaratkan astronot di asteroid, dan kembali dengan selamat ke Bumi.
“Kami akan mengambil bagian dari sistem tata surya, kami akan membelokkannya ke sekitar bulan dan memasukkannya ke dalam orbit retrograde sekitar bulan di mana kru kami bisa berkunjung," kata Gerstenmaier.
Misi ini akan mengembangkan keahlian dan teknik yang dibutuhkan untuk menempatkan keberadaan manusia ke sistem tata surya.