Selasa 08 Apr 2014 23:25 WIB

Mahasiswa UNY Kembangkan Pembelajaran Macapat Berbasis Web

Mobile Internet: Mobile internet menjadi salah satu tren baru pelanggan seluler
Foto: telkomsel
Mobile Internet: Mobile internet menjadi salah satu tren baru pelanggan seluler

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Yen Hestu Musyarofah mengembangkan media pembelajaran tembang macapat berbasis web bagi siswa sekolah menengah pertama.

"Penggunaan dan pengembangan media berbasis web sangat diperlukan dalam proses pembelajaran tembang macapat, salah satu jenis puisi tradisional Jawa. Hal itu disebabkan siswa telah terbiasa dengan dunia 'cyber'," kata Hestu di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, selain menarik perhatian siswa, karena proses belajar mengajar yang berbeda dengan proses pengajaran dengan sistem tatap muka, media pembelajaran berbasis web juga dapat memotivasi dan melatih kemandirian siswa dalam belajar tembang macapat.

"Hal itu penting, karena selama ini siswa jika diajarkan materi tembang macapat kurang dapat memahami, karena kebanyakan hanya senang melagukan, tetapi kurang mengetahui nilai-nilai budi pekerti yang terkandung di dalamnya," katanya.

Selain itu, kata mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Daerah Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dalam melagukannya siswa juga mudah lupa mengambil nada dasar dan iramanya.

"Media pembelajaran tembang macapat berbasis web itu dibuat dengan bantuan software Moodle 2.1.2+ dan XAMPP Control Panel v3.2.1 untuk konfigurasi 'web server'. Moodle adalah salah satu portal e-learning yang dikembangkan oleh 'software' Learning Management System (LMS)," katanya.

Ia mengatakan materi tembang macapat yang ada dalam media web itu di antaranya pengertian tembang macapat, sejarah timbulnya tembang macapat, aturan-aturan dalam tembang macapat, watak dan kegunaan tembang macapat, serta aturan dalam melagukan tembang macapat.

Media itu, kata dia, juga dilengkapi dengan contoh melagukan tembang macapat dalam bentuk video (ada titilaras dan cakepannya). Sebelum diujicobakan kepada siswa, media itu harus melalui validasi (penilaian kualitas media) oleh dosen ahli materi, dosen ahli media, dan guru bahasa Jawa.

"Hasil validasi ini sebagai dasar peneliti untuk merevisi media yang dibuat untuk memperbaiki hal-hal yang kurang layak dan melengkapi kekurangan media," katanya.

Menurut dia, media pembelajaran tembang macapat berbasis web menggunakan Moodle untuk siswa SMP itu memperoleh pendapat sangat baik dan layak digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi tembang macapat.

Pengguna media dapat mengoperasikan media dengan cara "login as a guest" atau "login" sebagai "user" jika memiliki "username" dan "password"-nya.

Ia mengatakan belajar tembang macapat dengan moodle web dapat menjadikan siswa memperoleh banyak informasi karena sifat web yang dinamis. Selain itu, siswa juga memperoleh teknologi informasi yang semakin maju dan ilmu pengetahuan yang semakin luas.

"Dalam mengembangkan media pembelajaran tembang macapat berbasis web itu saya dibimbing dosen FBS UNY Suwarna dan Afendy Widayat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement