REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Surya, Yohanes Surya, menjelaskan, pada tahun 2010, aplikasi paten internasional dari Indonesia hanya 13 buah. Sangat jauh jika dibandingkan dengan Korea (10.446), China (16.403), Jepang (38.873), dan Amerika Serikat (48.896).
Saat ini, kata dia, sudah waktunya Indonesia melakukan terobosan besar untuk mengakselerasi perkembangan riset di tanah air. Terobosan tersebut kini sudah dimulai melalui kerjasama dengan TNI AD.
Tahap pertama kerjasama dimulai dengan 15 program riset. Dalam riset ini, para peneliti Universitas Surya melatih para tentara untuk mengerjakan riset secara bersama-sama.
"Ambil contoh pada pembuatan nanosatelit. Tentara dilatih untuk belajar membuat nanosatelit dari nol. Merakit, menyolder, membuat program elektronika, dan lain-lain. Semua dikerjakan sendiri," kata Yohanes Surya yang juga pendiri universitas itu.