Senin 07 Apr 2014 18:20 WIB

Aplikasi Paten Internasional Militer Indonesia Minim

 Personel TNI mempersiapkan peralatan tempur milik TNI AD di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Selasa (1/10). ( Republika/Edwin Dwi Putranto)
Personel TNI mempersiapkan peralatan tempur milik TNI AD di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Selasa (1/10). ( Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Surya, Yohanes Surya, menjelaskan, pada tahun 2010, aplikasi paten internasional dari Indonesia hanya 13 buah. Sangat jauh jika dibandingkan dengan Korea (10.446), China (16.403), Jepang (38.873), dan Amerika Serikat (48.896).

Saat ini, kata dia, sudah waktunya Indonesia melakukan terobosan besar untuk mengakselerasi perkembangan riset di tanah air. Terobosan tersebut kini sudah dimulai melalui kerjasama dengan TNI AD.

Tahap pertama kerjasama dimulai dengan 15 program riset. Dalam riset ini, para peneliti Universitas Surya melatih para tentara untuk mengerjakan riset secara bersama-sama.

"Ambil contoh pada pembuatan nanosatelit. Tentara dilatih untuk belajar membuat nanosatelit dari nol. Merakit, menyolder, membuat program elektronika, dan lain-lain. Semua dikerjakan sendiri," kata Yohanes Surya yang juga pendiri universitas itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement