REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Baterai manusia tampak terlalu mengada-ada ketika film The Matrix rilis pada 1999. Namun itu 15 tahun yang lalu. Kini, peneliti bisa mewujudkannya.
Profesor Bo Meng dari Peking University tengah membangun generator yang mampu mengisi ponsel menggunakan elektron tubuh manusia. Perangkat yang disebut single-friction-surface triboelectric generator (STEG) ini dapat mengisi ulang ketika ujung jari menempel ke lapisan bahan konduktif di perangkat.
Dilansir Daily Mail, Selasa (1/4), generator ini menggunakan apa yang disebut dengan efek listrik tribo. Ketika bahan tertentu digosok secara bersamaan, gesekannya akan menghasilkan penumpukan muatan listrik di antara dua benda. Listrik statis merupakan contoh dari efek ini. Bahan yang berbeda akan menghasilkan muatan listrik yang berbeda pula.
Selama uji coba terbaru, profesor Meng dan timnya memasang ponsel dengan lapisan transparan yang berisi material STEG. Elektroda dipasang di sisi perangkat dan jari pengguna.
Ketika pengguna menempelkan tangan ke lapisan STEG, elektron akan berpindah dari kulit ke telepon. Hal ini jika dilakukang berulang kali akan menghasilkan energi untuk mengisi perangkat berdaya rendah seperti telepon.
Tim saat ini sedang mengembangkan STEG sebagai sumber listrik cadangan untuk perangkat yang dapat dipakai seperti sensor medis. Bahkan suatu hari nanti dapat dipakai untuk hal yang lebih besar.
Pada Februari lalu, Fujifilm mendemonstrasikan material thermoelectric yang mampu mengubah perubahan suhu menjadi muatan listrik. Material yang dikembangkan oleh kerja sama Jepang dan National Institute of Advanced Industrial Science and Technology (AIST) ini mampu mengubah satu derajat perubahan suhu tangan manusia menjadi beberapa miliwatt listrik.