Senin 17 Mar 2014 03:03 WIB

Ilmuwan Ciptakan Penawar Rasa Sakit dari Siput

Rep: Ani Nursalikah / Red: Citra Listya Rini
Siput (ilustrasi)
Foto: Wikipedia
Siput (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Para ilmuwan telah menciptakan obat penghilang rasa sakit yang kuat dari racun siput. Zat tersebut berasal dari protein kecil yang ditemukan dalam racun siput kerucut. 

Kemungkinan zat ini bisa lebih efektif daripada morfin. Obat ini akan dikembangkan untuk mengobati nyeri saraf parah dan kronis. Profesor David Craik dari University of Queensland di Australia menggambarkan perkembangan dari lima eksperimental obat penghilang rasa sakit baru sebagai ' langkah penting.

"Ini bisa berfungsi sebagai cetak biru untuk pengembangan obat kelas baru yang mampu menghilangkan salah satu bentuk rasa sakit kronis yang paling parah dan sangat sulit untuk diobati," kata Craik, seperti dilansir Daily Mail, Ahad (16/3).

Siput kerucut, yang biasanya ditemukan di laut hangat dan tropis, menggunakan racun untuk melumpuhkan mangsanya. Cairan tersebut berisi ratusan protein kecil yang dikenal sebagai conotoxins. Craik mengatakan conotoxins tampaknya memiliki efek analgesik pada manusia.

Para peneliti sedang bekerja pada pengembangan obat berbasis conotoxin yang dapat dikonsumsi secara oral. Berbeda dengan satu-satunya obat yang menggunakan protein saat ini yang harus disuntikkan ke tulang belakang pasien. Pada uji coba pada tikus, terbukti secara signifikan mengurangi rasa sakit. 

"Kami tidak tahu tentang efek samping pada manusia karena belum diuji, tapi kami pikir itu akan aman," kata Craik yang akan segera hadir empresentasikan penemuannya pada konferensi American Chemical Society.

Craik menambahkan, protein tersebut bertindak dengan mekanisme yang sama sekali berbeda dari morfin. Para ahli berpikir itu memiliki kemungkinan minimal menghasilkan efek samping. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement