REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dalam sebuah posting di Facebook, Kamis (13/3) kemarin, Zuckerberg menuliskan pesan yang berisi rasa frustrasi dengan laporan-laporan berulang tentang perilaku Pemerintah AS.
Ia menambahkan bahwa ketika para insinyur Facebook bekerja tanpa lelah untuk meningkatkan keamanan, mereka berpikir untuk melindungi para pengguna Facebook dari para penjatah, bukan pemerintah mereka sendiri.
Posting tersebut keluar satu hari sesudah situs berita Intercept melaporkan bahwa National Security Agency (NSA) telah menyamar sebagai server Facebook untuk mengakses komputer-komputer target dan mendapatkan data-data dari hard drive.
NSA mengatakan laporan tersebut tidak akurat. Juru bicara Gedung Putih Caitlin Hayden mengonfirmasi presiden berbicara dengan Zuckerberg.