REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Fenomena dunia maya menarik para ahli untuk menelitinya. Para peneliti dari Elon University’s Imagining the Internet Center punya kesimpulan menarik soal itu.
"Sangat mengejutkan, ada antusiasme, ada pula pesimisme," ungkap peneliti dalam laporannya seperti dilansir voanews.com, Rabu (12/3).
Menurut laporan tersebut, dari sisi antusiasme, keterjangkauan internet meningkatkan konektivitas global sehingga mendorong hubungan positif antar masyarakat. "Nantinya, segala hal terhubung dengan internet, mulai dari sikat gigi, kopi hingga kecerdasan buatan," kata dia. Sisi sinismenya, kata peneliti, ada kekuatan komunikasi yang rentan disalahgunakan.
David Clark, ilmuwan MIT, menilai pola komunikasi yang terbangun melalui internet akan melahirkan kontrol dan aktiviasi. Artinya, manusia akan berada dalam dunia dimana keputusan dibuat satu perangkat yang bekerja satu sama lain.
"Semua jadi menyatu dalam rutinitas kita," ucapnya.
Peneliti selanjutnya menganalisis 'Musim Semi Arab'. Contoh tersebut, diyakini merupakan wujud dari efek internet. Namun, yang lebih mengkhawatirkan lagi, semakin melebar jurang perpecahan antara si kaya dan si miskin. "Ini akan melahirkan kekerasan," ucap Clark.
Pakar Informasi, Marc Rotenberg mengatakan dunia internet perlu menerapkan keterbukaan dan partisipasi nilai-nilai demokrasi. Persoalannya, dorongan ekonomi dan politik dunia dan AS mendorong satu langkah berlawanan.
"Pertanyaannya, apakah dunia internet pada tahun 2025 akan menjadi dunia penuh kebebasan dan kesempatan atau memiliki kontrol sosial," ucapnya.
Pada akhirnya, laporan itu menyimpulkan privasi akan terus terkikis dan akan menjadi sesuatu yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan atas.” “Selama beberapa tahun terakhir, orang-orang yang mempunyai kekuasaan dan kendali yang bisa melindungi privasi mereka,” kata Anderson.
“Si kaya akan bisa mencari cara untuk menjaga data mereka untuk tetap menjadi data pribadi.”
Perkiraan tentu saja dipenuhi oleh resiko, tapi Anderson meneliti ribuan perkiraan yang dibuat pada tahun 1990an, dan mengatakan banyak dari perkiraan tersebut “luar biasa jeli” dan “tepat sasaran.”